spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pantau dan Evaluasi Program Stunting, DKP PPU Kerja Sama dengan Ahli Gizi Tiap Puskesmas

PPU – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) fokus melakukan intervensi dalam penururnan angka stunting daerah. Salahsatunya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama puskesmas.

Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, targetnya pada 2024 angka stunting harus turun di angka 14 persen. Berkaitan dengan itu, Kepala DKP PPU, Mulyono mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan puskesmas untuk memastikan gizi pada makanan yang akan diberikan kepada anak.

Sebab, tiap puskesmas memiliki ahli gizi yang akan dilibatkan pada kegiatan intervensi penurunan angka stunting di PPU. “Kami bekerja sama dengan puskesmas karena mereka memiliki ahli gizi yang dapat membantu dalam pemantauan dan evaluasi program,” katanya, Rabu (6/3/2024).

Ia menjelaskan secara teknis, DKP PPU akan berkoordinasi secara berkala. Baik terkait dengan gizi pada makanan anak juga terkait dengan perkembangan paska intervensi.

Nantinya, Puskesmas juga melaporkan perkembangan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. “Saat melakukan penimbangan, kami selalu mencatat data sebelum dan sesudah intervensi,” jelas Mulyono.

Baca Juga:   Pansus DPRD PPU Beberkan Hasil Evaluasi Pemkab PPU Sepanjang 2022

Sehingga, melalui laporan dari puskesmas-puskesmas tersebut, pihaknya dapat melihat perkembangan anak. Selain itu pihaknya juga dapat mengevaluasi program yang telah dilakukan.

“Contohnya seperti puskesmas di wilayah seperti Gunung Intan, Sumber Sari, Gunung Makmur, Gunung Mulya, Sebakung Jaya, dan Babulu Darat bertanggung jawab atas tiga desa di Kecamatan Babulu,” sebutnya.

Lebih lanjut, Mulyono menilai penanganan stunting bukanlah hal yang mudah. Sehingga memerlukan kerja sama yang kuat antar lembaga. Pun, termasuk melakukan pemantauan yang ketat dalam pelaksanaannya.

Ia menyakini melalui programnya dan pengawasan yang ketat, semua anak yang berpotensi stunting dapat bertumbuh lebih baik. “Dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan,” pungkasnya. (ADV/NAH)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER