spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kampung Proklim di PPU Bertambah 11 Kelurahan/Desa

PPU – Tahun ini, Penajam Paser Utara (PPU) memiliki tambahan 11 Kampung Program Kampung Iklim (Proklim). Melalui program ini, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi desa dan kelurahan lainnya di Benuo Taka untuk berkontribusi dalam upaya menekan dampak kerusakan lingkungan.

Proklim merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. Inisiatif ini dijalankan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Pemkab PPU telah meluncurkan 11 kelurahan/desa Proklim pada tahun ini. Terdiri dari 6 kelurahan dan 5 desa yang memenuhi kriteria Proklim sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Tita Deritayati, Kepala DLH PPU, menjelaskan bahwa salah satu kriteria pemilihan melibatkan cara pemanfaatan air hujan. Selain itu, program ini juga mencakup aspek ketahanan pangan serta pemanfaatan pupuk organik.

“Dalam program Proklim, komitmen kami tidak hanya sebatas memberikan penghargaan dan apresiasi, tetapi juga melibatkan kegiatan pengembangan berkelanjutan,” ujar Tita pada hari Minggu (17/9/2023).

Baca Juga:   Kejari PPU Didemo, AMPP Minta Kasus Dugaan Korupsi Bronjong Diusut Tuntas

PPU saat ini memiliki total 12 Kampung Proklim, dengan satu kelurahan yang telah ditetapkan sejak tahun 2022.

“Tahun depan, kami berharap dapat melibatkan lebih banyak kelurahan/desa dalam program Kampung Iklim. Namun, kami juga akan terus memfokuskan upaya pada pengembangan dan kelangsungan Kampung Iklim yang sudah ada,” tambah Tita.

Berikut adalah daftar kelurahan/desa yang telah menjadi Kampung Proklim di PPU: Kelurahan Gunung Seteleng (Proklim Pesona Alam Kita), Kelurahan Petung (Proklim Putri Botung), Kelurahan Tanjung Tengah (Proklim Tangguh Lestari), Kelurahan Waru (Proklim Waru Bersinar), Kelurahan Maridan (Proklim Gerbang Nusantara), dan Kelurahan Pemaluan (Proklim Pemaluan Bersatu).

Serta Desa Telemow (Proklim Telemow Bersatu), Desa Bangun Mulya (Proklim Bangun Mulya Hijau), Desa Rintik (Proklim Rintik Bersinar Makmur), Desa Babulu Darat (Proklim Badar Bersiri), dan Desa Babulu Laut (Proklim Grand Opal).

Bupati PPU, Hamdam Pongrewa, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh warga masyarakat yang terlibat dalam program Kampung Proklim ini. Dia berharap bahwa kegiatan ini akan membantu dalam mencegah kerusakan lingkungan.

Baca Juga:   Sosialisasikan Penyelenggaraan Lomba Inovda PPU 2024, Makmur Dorong Efektifitas dan Efisiensi Pelayanan Publik

“Saya merasa bangga dan sangat menghargai partisipasi aktif masyarakat di 11 desa dan kelurahan ini. Ini bukan hanya penghargaan semata, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membangun budaya mencintai, merawat, dan mengembangkan lingkungan kita. Lingkungan ini akan menjadi warisan bagi anak cucu kita,” ujar Bupati saat meluncurkan program pada Jumat (15/9/2023).

Terlebih lagi, dia menekankan pentingnya upaya saat ini mengingat kondisi iklim yang semakin bergejolak, termasuk peningkatan suhu udara yang dapat menyebabkan kekeringan dan intensitas hujan yang tinggi di PPU.

Hamdam berharap bahwa program ini akan membantu masyarakat PPU menginternalisasi budaya peduli lingkungan sehari-hari, yang mencerminkan Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekitar mereka.

“Harapannya adalah bagaimana kita bisa menjadikan ini sebagai budaya sehari-hari, sehingga lingkungan akan tetap menjadi prioritas bagi masyarakat, tidak hanya saat ada penghargaan. Semua orang akan peduli untuk menjaga lingkungan mereka,” tutupnya. (SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER