spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Angin Kencang Persulit Tim Padamkan Karhutla di PPU

PPU – Personel gabungan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Penajam Paser Utara (PPU) mulai kewalahan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus terjadi. Kondisi cuaca sangat panas bersama angin kencang menambah kesulitan tim personel dalam memadamkan api. .

Hampir tiap hari dalam sepekan ini, karhutla terus terjadi di areal gambut di Benuo Taka. Kecamatan Penajam menjadi wilayah yang paling sering terjadi, disusul Kecamatan Babulu, Waru dan Sepaku.

Kemarin saja, setidaknya karhutla terjadi di 6 kasus karhutla terjadi sekaligus. Di Kelurahan Sungai Parit, Kelurahan Nenang dan perbatasan antara Desa Babulu Laut dan Babulu Darat. Setidaknya luasan area karhutla mencapai sekira 4 hektare.

Untuk hari ini, karhutla terjadi 3 kali di RT 08 Kelurahan Nipah-Nipah sekira pukul 11.00 Wita menghanguskan sekira 0,72 hektare, RT 15 Kelurahan Nenang sekira pukul 13.30 Wita mengahanguskan sekira 1 hektare. Lagi di RT 13 Desa Rawa Mulia yang menghanguskan 1 hektare lahan sekira pukul 15.30 Wita.

“Sampai Minggu kemarin, tercatat sudah ada 30 kasus karhutla dengan luasan lahan hingga 81,761 hektare,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU Nurlaila, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga:   Digadang Jadi Kepala Otorita IKN yang Baru, Makmur Marbun: Saya Disuruh jadi Apa Saja Mau!

Dari jumlah keseluruhan itu, 75 persen terjadi di Kecamatan Penajam. Beberapa titik kebakaran hutan dan lahan yang cukup parah, yakni di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam seluas 20 hektare serta karhutla di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam seluas 14 hektare.

Lalu di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu seluas sekira 20 hektare. Serta di beberapa titik di Kecamatan Waru sekira 10 hektare.

Nurlaila menyebut puluhan hektare lahan yang terbakar tersebut lebih banyak lahan yang ditumbuhi semak belukar dan pohon. Pada areal ini, dipastikan terjadi kekeringan sumber air dan menurunkan kadar kelembapan yang akhirnya menyebabkan materi mudah terbakar.

“Jumlah personel BPBD sudah memadai. Dibantu oleh iInstansi terkait seperti TNI/Polri, Dinas Pertanian, DPKP juga bersinergi baik dalam penanganan di lapangan yang dibantu juga oleh relawan masyarakat,” ujar dia.

Meskipun sudah diantisipasi dengan menyiagakan personel gabungan sejak awal Agustus 2023, pengendalian tetap menghadapi beberapa kendala. Pasalnya pada beberapa lokasi karhutla sulit diakses mobil pemadam.

Belum lagi, tak jarang tim kesulitan mendapatkan sumber air terdekat dalam proses pemadaman. Yang paling sulit, saat kejadian disertai angin kencang, menyebabkan kobaran api cepat meluas.

Baca Juga:   Dinas Ketahanan Pangan PPU Uji Keamanan Sayuran Jelang Ramadan

“Sudah air susah karena embung mengering, kndisi cuaca cukup ekstrem kadang api sulit dikendalikan karena angin cukup kencang,” sebut Nurlaila.

Selain itu, tak sedikit karhutla yang terjadi ini berulang di tempat yang sama. Soal ini, dia mengatakan masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

“Karena saat kejadian, personel akan memastikan pemadaman tuntas sepenuhnya. Dipastikan pada saat pendinginan hingga tidak ada titik api lagi,” jelas dia.

Seperti kejadian karhutla di Kelurahan Petung. Hingga kini sedikitnya telah 4 kali terjadi karhutla di areal yang relatif sama, dan tercatat telah menghanguskan 20 hektare lahan.

Belum lagi, sehari pasca kejadian BPBD PPU pasti melakukan monitoring di lokasi kejadian. Baik untuk memastikan keadaan areal yang terbakar, hingga memastikan sumber air di lokasi tersebut.

“Makanya sulit juga mengatakan jika itu tidak dibakar sengaja. Karena walaupun materi kering dan mudah terbakar, kalau tidak ada asal apinya, tidak mungkin terbakar,” ungkap Nurlaila.

Untuk itu, dalam hal ini pihaknya memohon pada masyarakat untuk terus siaga dan mewaspadai berbagai hal yang dapat menimbulkan karhutla. Termasuk melaporkan segera kejadian, dan jika ada oknum yang dicurigai sengaja melakukan pembakaran.

Baca Juga:   Solidaritas Masyarakat PPU Kembali Gelar Aksi ke Kantor BPN, Tuntut Penyelesaian Segera Hak Kepemilikan Tanah di Wilayah Sepaku

“Call center karhutla ada di 112. Masyarakat dalam hal ini terus Kami imbau dan edukasi untuk sama-sama menjaga lingkungan di sekitar masing-masing,” pungkas dia. (SBK)

Pewarta : Nur Robbi Syai’an
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER