PPU – Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim dinilai jadi berkah bagi Penajam Paser Utara (PPU). Bahkan bisa membuat perekonomian gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) itu maju pesat. Itu yang diungkapkan Bakal Calon Bupati PPU Mudyat Noor, Selasa (29/7/2024).
Seperti yang telah dirasakan, perekonomian di PPU kini melejit. Mudyat menuturkan ini menjadi salah satu alasan tepat hadirnya IKN perlu didukung penuh.
Agenda pemindahan pusat negara baru itu dinilai membawa percepatan kemajuan bagi Benuo Taka. Sebab kini ekonomi PPU meraih posisi tertinggi dalam lima tahun terakhir, khususnya sejak IKN dipindahkan ke Sepaku.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas dipercayanya sebagian wilayah PPU menjadi lokasi IKN. Menurut saya ini berkah bagi PPU dan Kaltim. Seperti mendapat durian runtuh,” katanya.
Menurutnya, dengan kebijaksanaannya, presiden sangat luar biasa menunjuk PPU sebagai lokasi IKN. Dia menilai, PPU yang dulu tidak dipandang oleh nasional. Bahkan sekarang, bukan hanya dibicarakan skala nasional. Tapi juga masyarakat dunia internasional. “Saya mendukung penuh pembangunan dan pemindahan IKN ini,” terangnya.
Mantan anggota DPRD Kaltim itu menyebut, warga PPU akan mendukung pemindahan maupun pembangunan IKN. Sebab dampak positif bagi kabupaten pecahan Paser itu akan sangat besar. Kondisi itu juga akan membuat PPU akan terus berpacu menjadi kabupaten yang lebih baik lagi.
Mudyat menuturkan, IKN akan kedatangan orang-orang hebat dari berbagai daerah. Seperti dari segi kesehatan. Pemerintah pasti akan menempatkan tenaga medis terbaiknya untuk ibu kota negara baru itu. Modernisasi sektor kesehatan akan dilakukan di sana. Sudah tentu, PPU juga akan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen kesehatan.
Begitu juga dari sisi tenaga kerja. Banyak warga PPU akan dan sudah menerima dampaknya. Mereka bisa bekerja di sana. Namun pemerintah juga akan tetap memberikan pendampingan agar kemampuan kerja sumber daya manusia (SDM) lokal memumpuni.
Sementara dari sisi infrastruktur. Keberadaan IKN akan membuat Kecamatan Sepaku, PPU, menjadi lebih modern. Infrastruktur di sana juga lebih baik. Sudah pasti itu berdampak ke PPU sebagai kabupaten induk.
“Saya sangat meyakini dari politik anggaran, PPU akan menerima dampaknya. Banyak anggaran dari pusat atau APBN yang akan digelontorkan ke PPU,” beber dia.
Pengusaha yang dikenal ramah itu menilai, keberadaan IKN saat ini sudah membuat perekonomian di PPU maupun Kaltim membaik. Ke depan pasti akan lebih menggeliat. Dengan begitu, perekonomian di Benua Etam juga bisa ditopang dari keberadaan IKN selain dari sektor pertambangan.
“Perkembangan ekonomi PPU saat ini saya nilai yang tertinggi sejak IKN ditetapkan di Kaltim,” tuturnya.
Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik menunjukkan ekonomi PPU selama 2023 mengalami pertumbuhan yang tinggi. Pertumbuhan tersebut menunjukkan peningkatan nilai tambah sebesar 29,85 persen dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan itu mengalami percepatan dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, setelah sebelumnya tumbuh 14,49 persen. Pertumbuhan ekonomi pada 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif pada seluruh lapangan usaha.
Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu lapangan usaha konstruksi sebesar 110,42 persen; lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 15,97 persen; dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 13,93 persen. Keberadaan IKN dinilai punya dampak yang besar atas pertumbuhan ekonomi PPU. Tahun ini diperkirakan akan terus naik.
PPU sebagai gerbang IKN, juga diuntungkan dari sektor perikanan dan pertanian. Komoditas dari hasil kelautan akan disuplai ke IKN. Begitu juga pangan seperti beras. PPU akan jadi tumpuan bagi IKN. Sebab daerah ini akan menyuplai keperluan ibu kota. “Maka pertanian di PPU akan meningkatkan produktivitasnya. Apalagi sentra pertanian di PPU sudah baik. Tinggal ditingkatkan. Petani yang turut diuntungkan,” papar Mudyat.
Adapun, dari sisi pariwisata, PPU punya pantai. Maka pembangunan wisata di PPU akan bisa berkembang. Investor juga akan lebih bergairah untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata untuk PPU. “Bila demikian, maka bisa menumbuhkan industri perhotelan di PPU. Bisa jadi akan muncul hotel-hotel baru di PPU,” terangnya.
Mudyat menegaskan, pemindahan IKN wajib lancar. Bahkan bila perlu dipercepat. “Saya menegaskan, kunci pembangunan PPU adalah IKN. Keberadaan IKN bisa mempercepat proses pembangunan di PPU. Maka, warga mesti mendukung IKN. Karena pembangunan di IKN akan berdampak baik ke PPU. IKN harga mati,” tegasnya.
Dia mengatakan, dengan mendukung IKN, maka bisa mempercepat selesai pembangunan. Proses transisi pemindahan pemerintahan dari Jakarta ke IKN pun bisa berjalan lebih cepat.
Bahkan sejak awal, ia sudah menginginkan dan berharap Kaltim terpilih sebagai ibu kota negara yang baru. “Saat Presiden Joko Widodo mengumumkan Kaltim sebagai ibu kota baru tentu saya sebagai warga Kaltim mendukung penuh kebijakan Presiden. Berharap pembangunan IKN ini berlanjut dan lancar sesuai keinginan Pak Presiden,” pungkas Mudyat. (*SBK)