PPU – Pasca keributan yang terjadi dalam Salah satu pertandingan Liga Futsal Ramadhan Penajam Paser Utara (PPU) 2024, panitia semakin memperketat pengawasan ketertiban. Sebagai langkah serius serta menunjukkan komitmen penyelenggara dalam menciptakan event olahraga yang kondusif dan menjunjung tinggi sportivitas.
Beberapa hari lalu, beredar di media sosial terkait dengan video keributan dalam sebuah pertandingan di turnamen futsal gelaran Asosiasi Futsal PPU. Dalam sebuah rekaman tersebut, pemain dan para pendukung saling beradu mulut, dan disambut teriakan para pendukung lainnya.
Ketua Panitia Liga Futsal Ramadhan PPU 2024, Ismail menglarifikasi terkait dengan kerusuhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal dari ketidakpuasan pada keputusan wasit. Namun, hal ini merupakan kejadian pertama yang melibatkan supporter dan pemain.
“Memang biasanya setiap tahun ada saja keributan semacam ini, tapi baru ini yang melibatkan supporter,” terangnya, Minggu malam (24/03/2024).
Adapun kini ia memastikan permasalahan kini sudah selesai dengan kesepakatan damai anatar kedua belah pihak. Dalam penyelesaiannya, pihaknya turut melibatkan Kepolisian Resor (Polres) PPU.
Selanjutnya, penyelenggara juga memutuskan tim yang berkonflik sebelumnya masih diberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan. Akan tetapi, panitia turut mengambil sikap tegas kepada seluruh tim yang bertanding. Dengan penandatangan surat oerjanjian yang isinya berkaitan dengan konsekuensi jika terjadi kerusuhan kembali.
“Jadi tadi kami sudah meminta kepada seluruh tim untuk menandatangani perjanjian bahwa tidak boleh protes jika nanti diberhentikan permainannya karena kembali terjadi kerusuhan,” tegas Ismail.
Lebih lanjut menyikapi kejadian ini, penyelenggara juga semakin memperketat koordinasi dengan aparat keamanan dalam pengawasan. Sebagai upaya preventif agar kejadian itu tidak meluas, pun terulang lagi.
“Sore tadi Kami sudah bertemu dengan Polres dan telah selesai permasalahannya,” sebutnya.
Mengingat kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk mengisi kegiatan anak muda di PPU sepanjang Ramadan. Yang mana aksi seperti ini memang diketahui kerap terjadi di daerah berjuluk Benuo Taka ini.
Adapun salah satu langkah antisipasi itu; seperti saat sebelum pertandingan, seluruh penonton diperiksa terkait barang bawaannya. Untuk meminimalisir kekhawatirkan terdapat oknum yang membawa senjata tajam.
“Ada kok anggota kepolisian yang juga berjaga untuk memastikan keamanan agar keadaan tetap kondusif,” pungkasnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor : Robbi Syai’an
