PENAJAM – Penajam Paser Utara (PPU) telah memiliki pusat penghasil kerajinan rotan. Selain menjaga kearifan lokal, upaya ini juga dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Benuo Taka.
Pemkab PPU telah meresmikan sentra rotan Sentra Sekar Penyangga IKN yang berada di Kelurahan Sepan Kecamatan Penajam, Rabu (4/11/2022). Seperti namanya, pusat kerajinan rotan ini nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan lokal bahkan nasional setelah pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
Plt Bupati PPU Hamdam Pongrewa mengapresiasi sekaligus mendukung keberadaan sentra rotan ini. Keberadaan work shop dan perajin rotan ini semakin memberikan dampak positif dalam menumbuhkembangkan perekonomian daerah.
“Bagi para perajin dan masyarakat dibidang UMKM yang ada di Kabupaten PPU, semoga mendapatkan perkembangan ekonomi,” ujarnya, Jumat (4/11/2022).
Ia juga menekankan Dinas KUKM Perindag PPU sebagai pembina, dapat mendukung penuh dan memfasilitasi kerajinan-kerajinan yang dihasilkan. Yang paling utama ialah dalam mendapatkan pasar yang baik.
“Yang jelas, kita siap mempromosikannya di setiap event daerah atau kegiatan lain bersama Dekranasda PPU,” sebut Hamdam.
Untuk menjaga dan mendukung sentra ini, Dekranasda PPU akan didorong untuk dapat terus memotivasi para perajin melalui berbagai kegiatan.
Sehingga terus menghasilkan inovasi dalam berbagai kerajinan yang dihasikan dan dapat dipasarkan secara luas ke berbagai tempat. Tidak hanya untuk sentra rotan, tapi juga sentra lainnya seperti sentra batik yang ada di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru.
“Kita berharap setiap daerah yang berada di empat kecamatan di PPU dapat memiliki produk-produk unggulan, sesuai dengan ciri khasnya. Sehingga ragam budaya dan kearifan lokal yang kita miliki dapat semakin dikenal secara luas dan menjadi roda penggerak UMKM,” jelasnya.
Pemilihan Kelurahan Sepan sebagai sentra produk rotan khas Benuo Taka, menurut Kepala Dinas KUKM Perindag PPU Sukadi Kuncoro telah diusulkan sejak 2021.
Penetapan daerah sentra ini juga sudah sesuai RPJMD PPU hingga tahun 2023.
“Sebenarnya ini rencana proyek kita di 2021. Karena terkendala Covid-19, kita lanjutkan tahun ini,” ungkapnya.
Saat diputuskan, lanjut dia, dilakukan berbagai pertimbangan seperti disesuaikan dengan unggulan desa/kelurahan masing-masing. Apalagi di lokasi yang ditetapkan sebagai sentra itu memang telah tumbuh ekonomi lokal sehingga tinggal dikembangkan.
“Di wilayah Sepan banyak perajin rotan, terus juga banyak tanaman rotannya. Baik dari hutan, maupun budidaya masyarakat,” tutupnya. (sbk)