spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Desa Binuang Kembangkan Produk Kelor: Teh, Bubuk Pewarna, hingga Rolade

NUSANTARA – Inovasi pengolahan daun kelor yang dilakukan oleh warga Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), kini menjadi sorotan. Tidak hanya menyasar sektor ekonomi kreatif, budidaya kelor juga mulai dikembangkan secara sistematis oleh pemerintah desa melalui Peraturan Kepala Desa (Perkades) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Satu Rumah Satu Pohon Kelor.

Diinisiasi oleh Kelompok Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Harapan Bunda, daun kelor yang selama ini dikenal sebagai bahan sayuran, kini diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah seperti bubuk pewarna makanan, teh daun kelor, rolade kelor, dan kopi kelor.

Ya, Desa Binuang adalah sebuah desa di wilayah yang dulu mashyur karena adanya sebuah perusahaan dengan hutan luas dan produksi kayu lapis bernama PT ITCI (International Timber Corporation Indonesia). Medio 2001, perusahaan ini goyang. Tak lama, lalu dimiliki Hasyim Djoyohadikusumo—adik Presiden RI Prabowo Subianto—dan berganti nama PT ITCI Kartika Utama, di bawah Arsari Group.

Proses produksi olahan turunan daun kelor ini bisa dilihat langsung. Diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk lewat masyarakat yang bercerita atau memostingnya ke media sosial masing-masing.

Anggota Kelompok Kampung Keluarga Berkualitas membuat daun menjadi bubuk pewarna dengan sedikit sentuhan olahan. Daun kelor segar, mereka pilah. Dicari yang bagus, lalu dicuci, dan dijemur maksimal selama 4 jam. Tidak boleh terlalu lama. Setelah agak kering, lalu diblender sampai jadi bubuk lembut. Warna yang dihasilkan, hijau. Bubuk pewarna kelor ini dijual seharga Rp10.000 per setengah botol kecil.

Baca Juga:   Serah Terima Pengurus Baru, Tim PKK PPU Punya Peran Strategis Penyelesaian Masalah Daerah

“Untuk setengah botol kecil (yang biasa untuk kemasan air zam-zam). Isinya nggak sampai penuh. Setengahnya saja,” ujar Yani, Ketua Kampung KB Harapan Bunda Desa Binuang, Rabu (2/6/2025).

Produk lain dari olahan daun kelor adalah, teh daun kelor, juga mendapat sambutan baik. Daun diproses melalui tahapan pengeringan higienis untuk memastikan daya tahan hingga tiga bulan. Satu kotak teh isi 100 gram juga dibanderol Rp10.000.

Soal rasa, jangan diragukan. Nikmat pastinya, tak kalah dengan rasa seduhan daun teh lazimnya. Pas dinikmati saat santai. Selain menyegarkan, juga menyehatkan. Cukup banyak manfaat yang terkandung di dalam daun kelor.

Untuk jadi teh, daun kelor ini melewati beberapa proses pengolahan. Di antaranya ada tahap pengeringan untuk menghilangkan kumannya. Daun yang sudah jadi, selanjutnya tinggal diseduh air panas bila ingin menikmati.

“Kalau produknya, teh daun kelor ini tahan sampai 3 bulan. Kami sudah buktikan di sini,” terang Yani, yang juga Kepala Sekolah PAUD Belia Binuang.

Inovasi ini juga mendapat apresiasi dari Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Produk-produk dari Desa Binuang dipamerkan dalam acara Produk Inovasi yang digelar Otorita belum lama ini.

Baca Juga:   Festival Ungan Berayak Sukses Digelar, Irawan; Harus Jadi Agenda Tahun Desa Sesulu

“Jadi waktu itu diapresiasi sama Otorita. Nah, kalau pemasaran, karena ini masih produksi terbatas. Sementara dipasarkan ke lokalan saja. Bahan bakunya kurang mencukupi kalau untuk keluar dalam jumlah banyak,” tutur Yani.

Mengenai bahan baku, Yani menyebutkan sementara dari tanaman rumah tangga yang ada di desa.
Tapi, melihat peluang itu, Pemerintah Desa Binuang sudah meliriknya, dengan menanam lebih banyak pohon kelor.

Dalam pesan singkatnya, Yani menjelaskan, teh daun kelor banyak manfaatnya untuk kesehatan. “Antara lain meningkatkan imunitas tubuh, membantu mengontrol kadar gula darah, juga untuk mencegah anemia. Bahkan kalau diminum secara rutin, juga dapat meningkatkan energi, melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan prostat, menjaga kualitas sperma, sampai menambah libido,” jelas wanita lulusan Magister Pendidikan itu.

Tak hanya itu, lanjut Yani, daun kelor juga diolah menjadi makanan bergizi seperti rolade kelor yang memadukan ayam, telur, wortel, dan daun kelor. Isian daging ayam sebagai kandungan protein selain telur. Wortel untuk kandungan vitamin A (dalam bentuk beta karoten), vitamin K1, vitamin B6, dan vitamin C. Serta daun kelor sebagai penyuplai protein, vitamin (A, C, B6, B2), mineral (kalsium, zat besi, magnesium, kalium, fosfor), serta serat dan antioksidan.

Baca Juga:   Satpol PP PPU Siagakan Puluhan Personel untuk Pengamanan Gelaran Expo IKN 2024

“Nah kandungan yang ada dalam rolade isi ayam, wortel, dan daun kelor itu untuk anak stunting yang susah makan sayur,” tuturnya.

Adapun kelompok ini juga sukses mengembangkan kopi kelor sebagai minuman alternatif bernutrisi tinggi yang menjadi favorit masyarakat sekitar.

Melihat potensi besar produk kelor, Pemerintah Desa Binuang mulai mengembangkan budidaya tanaman kelor secara massal. Sekretaris Desa Binuang, Helfina Cindya Prakasa, menyebut bahwa target penanaman mencapai 1.000 pohon.Bahkan sudah dituangkan dengan Peraturan Kepala Desa (Perkades) Nomor 4 Tahun 2024 Tentang 1 rumah 1 pohon kelor.

“Targetnya 1000 pohon kelor. Sementara menanamnya masih di sekitar kantor desa, di sekolah-sekolah, sama di rumah para kader posyandu, dan RT,” pungkas Helfina.

Sekadar diketahui, Kelompok KB Harapan Bunda tidak sekadar inovatif, tapi juga berprestasi. Mereka mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam ajang Lomba Inovasi Desa Tingkat Nasional.

Selain itu, tim kader Posyandu Desa Binuang juga meraih Juara 1 dalam Jambore Kader Posyandu Tingkat Provinsi untuk kategori PMT untuk anak usia 5 , dengan olahan berbahan dasar ikan gabus dan daun kelor.

Pewarta : Riski Maulana
Editor : Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER