PPU – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-11 Berita Penajam berlangsung meriah dan reflektif di Aula Mapolres PPU, Jumat (20/6/2025). Acara ini dihadiri Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, pelajar, hingga insan pers.
Dalam sambutannya, Mudyat menyampaikan apresiasinya atas kontribusi media lokal, khususnya Berita Penajam, yang selama ini menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Berita Penajam adalah salah satu corong pemerintah dalam menyampaikan edukasi dan informasi publik. Keberhasilannya adalah bagian dari pembangunan PPU secara kolektif. Begitu pula dengan media massa lainnya yang ada di PPU ini,” ujarnya.
Mudyat menekankan pentingnya peran media sebagai penyeimbang, penghubung komunikasi publik yang kredibel, dan pengawal pembangunan daerah, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.
Acara ini juga dirangkai dengan seminar publik bertema “Menjawab Kecerdasan Buatan (AI) di Era Teknologi”. Seminar diikuti 400 peserta dari kalangan ASN, guru, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Hadir sebagai narasumber Ketua PWI Kaltim Abdulrahman Amin dan Ketua SMSI Kaltim Wiwied Mahendra Wijaya.
AI dan Tantangan Digital di Daerah
Mudyat menggarisbawahi bahwa AI bukan ancaman, tetapi peluang. Ia mendorong pemerintah dan masyarakat, terutama anak muda, untuk cepat beradaptasi.
“Kita harus bisa memanfaatkan AI untuk pelayanan publik dan peningkatan ekonomi. Tapi jangan lupa, infrastruktur dasar seperti internet masih jadi tantangan serius,” tegasnya.
Ia juga membagikan kisah inspiratif pemuda asal PPU, Alpin, yang sukses menciptakan gim dan menjualnya ke pasar global. “Anak muda harus jadi pelaku teknologi, bukan hanya penonton,” katanya.
Berita Penajam Dorong Profesionalisme Media Lokal
Direktur Berita Penajam, Sayyid Hasan, mengatakan perayaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk komitmen media lokal untuk tumbuh profesional dan berkontribusi nyata.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital dan sinergi yang sehat antara media dan pemerintah agar tidak terjadi disinformasi di era AI.
“Media lokal harus punya kantor, pekerjakan tenaga lokal, dan berperan dalam sirkulasi ekonomi daerah. Jangan hanya ada saat APBD cair,” tegasnya.
Penulis: Robbi Lalat