NUSANTARA – Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Danis Hidayat Sumadilaga, menegaskan pentingnya pengaturan traffic management dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan Paket 1B–1C. Ia meminta seluruh pihak yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) proyek tersebut agar mengatur secara detail akses kendaraan proyek, termasuk rute bongkar muat material melalui dermaga yang digunakan.
Menurut Danis, perhatian utama terletak pada kelancaran distribusi material, seperti besi untuk bore pile, material timbunan yang mencapai 275 ribu meter kubik, dan operasional batching plant.
“Saya ingin semuanya nih. Kita sama-sama, karena kita satu garis, masuknya dari mana keluarnya dari mana. Karena nannti pasti ada yang berhimpitan. Ini mempengaruhi jadwal. Pekerjaan ini kan tergantung suplay. Saya ingin pastikan akses keluar masuk dan tanggung jawab kebersihan sepanjang akses yang dilalui tadi,” terang Danis, Jumat (20/6/2025).
Akses utama proyek ini berasal dari arah Sepaku, melalui terowongan 6C yang merupakan jalan hauling milik PT Itci Hutani Manunggal (IHM), serta alternatif lewat kawasan Pemaluan.
“Ini akan mempengaruhi bukan hanya kebersihan saja, tapi ini juga lalu lintas. Untuk Paket A ini aja, satu hari 50 dump truck dengan asumsi kerja 24 jam,” ucapnya.
Danis membeberkan, dalam pekerjaan paket jalan ini ada 3 kelompok seksi pekerjaan. Yakni, di area pinggir, kanan dan tengah. Bahkan, di tengah ada dua, yang ke arah PSSI dan ke arah seksi C.
“Kalau teknis pekerjaan, rasanya kita semua sama. Tapi saya ingin ini betul-betul jelas construction management tadi. Betul-betul prosesnya bersih. Karena kita tidak bisa masuk dari Sumbu Barat, Sumbu Timur. Tidak bisa. Berarti kita punya keterbatasan. Ini yang menurut saya kepada semua pekerjaan paket menjadi kritis,” jelas Danis.
Apa yang dikatakan Danis sangat beralasan. Sebab, truk molen ready mix tidak bisa melewati akses jalan Sumbu Timur maupun Barat. Maka dari itu, semua KSO yang mengerjakan paket jalan 1B-1C harus menggunakan jalur lain.
Dalam kesempatan ini, Danis juga menanyakan kepada semua direksi perusahaan yang hadir atau kuasa KSO mengenai dermaga dropping material yang akan digunakan. Apakah menggunakan dermaga milik BUMDes Bumi Harapan atau dermaga lain?
Dalam rapat yang juga dihadiri perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Andre menyampaikan bahwa akses terdekat ke lokasi proyek adalah Dermaga Nusantara yang berjarak sekitar 9 km dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Jalur ini dapat ditempuh dalam waktu 15 menit melalui jalan hauling berbatu agregat yang relatif lurus dan minim gangguan lalu lintas.
“Kalau lewat bawah terowongan IHM dekat TPST itu, Pak. Jaraknya lebih dekat dan tidak terlalu rumit lalu lintasnya. Sebab cenderung lurus,” terang Andre.
Namun, ia mengkhawatirkan soal perizinan penggunaan dermaga tersebut. Menanggapi itu, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono langsung menenangkan pihak terkait.
“Soal izin, kami yang tanggung. Sebentar saya telepon Menhub,” jelas Basuki.
Tak lama, Basuki kembali menyalakan mikrofon di hadapannya. “Sebentar, sebentar. Barusan saya telepon, dan Kemenhub mengizinkan (pakai Dermaga Nusantara),” terang Basuki yang disambut aplaus peserta rapat.
Sekadar diketahui, Dermaga Nusantara dibangun oleh Kementerian PUPR untuk mendukung logistik proyek jalan tol IKN Seksi 5B, 6A, dan 6B dan bandara IKN. Dermaga ini dilengkapi dengan stockyard pelabuhan yang berfungsi untuk penyimpanan barang dan material konstruksi bangunan seluas 10.000 m persegi.
Dermana yang terletak pada koordinat 1.138504°S 116.725738°E ini, dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Dermaga terdekat yang potensial digunakan sebagai jalur logistik adalah Dermaga Cita Sabut milik PT Itci Hutani Manunggal (IHM). Dermaga ini pernah digunakan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke IKN pada 2022 menggunakan kapal TNI KRI Escolar–871. Dermaga tersebut berada di koordinat 1.032163°S, 116.727607°E, dan dinilai strategis untuk mendukung distribusi material proyek.
Adapun selain soal logistik, Otorita IKN juga menyoroti pengelolaan disposal tanah. Basuki meminta semua area pembuangan ditutup dengan terpal dan area proyek dibersihkan setelah pekerjaan selesai.
“Ini saya ingatkan sekali lagi. Untuk disposal-disposal, harus ditutup menggunakan terpal. Oke? Dan ketika sudah selesai pekerjaan, tolong semua bekas material dibersihkan. Jangan ditinggal begitu saja ya! Jangan! Semuanya harus tertib,” jelas Basuki.
Ia ingin pengalaman pada fase pertama membangun IKN menjadi perhatian para KSO.
“Fase kedua ini harus lebih baik lagi,” tegasnya.
Sebagai contoh, pada pekerjaan Paket A sepanjang 0,90 kilometer senilai Rp 513 miliar yang dikerjakan oleh Adhi Karya-Jakon-Cahaya (KSO) saat itu, material timbunannya mencapai 275 ribu kubik. Hal itu turut menjadi perhatian dari KSO.
“Kami hitung minimal 50 dump truck Pak. Estimasi dan ini menjadi konsen kami,” tegas Yoga Adi Saputra, salah satu perwakilan KSO.
Hasil dari peninjauan di lapangan, area pengerjaan paket jalan ini terdapat banyak tebing yang akan ditata levelnya, dan juga perbukitan. Selain itu, ada pula pembangunan sejumlah jembatan, dan pemasangan box culvert di lokasi yang akan di lalui.
Informasi sebelumnya, poyek jalan 1B–1C ini memiliki lebar jalan 40 meter dan estimasi durasi pengerjaan 225 hari. Pekerjaan ini pun dipastikan akan berdampak sementara terhadap akses ke fasilitas publik, seperti Mayapada Hospital Nusantara.
Direktur rumah sakit, Farah Alkatiri, menyampaikan kekhawatirannya terkait lalu lintas kendaraan berat yang dapat menghambat mobilitas tenaga medis dan pasien.Sebelumnya, ia bersama salah satu Perusahaan KSO sudah melakukan survei jalan alternatif.
“Kami ini terkurung semuanya, Pak. Kemarin, kami bersama PT Modern, sudah survei lapangan. Infonya kami harus melewati jalan hauling, terowongan. Kami sedikit syok ketika Paket A saja sudah 50 truk timbunan. Sedangkan kami ada lalu lintas pekerja, dokter, pasien,” jelas Farah.
Pengalaman setahun yang lalu, kata Farah, saat pengerjaan awal jalan dan dilewati kendaraan alat berat, mobil operasional rumah sakit mengalami amblas, dan harus antre 1 – 2 jam baru bisa lewat.
“Apakah itu akan terjadi lagi, Pak?,” tanya dia.
Menanggapi itu, pihak Otorita IKN menyampaikan bahwa memang akan ada gangguan lalu lintas, namun hanya bersifat sementara. Setelah 6 bulan, jalan akan selesai dan lebih baik.Jika terjadi sesuatu, dipastikan akan cepat saling membantu dan berkoordinasi. Sehingga, lalu lintas di kawasan Mayapada Hospital Nusantara dipastikan tidak akan terlalu terganggu.
Pewarta : Riski Maulana
Editor : Nicha R