NUSANTARA – Minat investor terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus tumbuh pesat. Hingga kini, Otorita IKN telah menerima 536 Letter of Intent (LoI) dari berbagai badan usaha, baik dalam maupun luar negeri. Namun, untuk memastikan kesiapan finansial dan operasional, setiap LoI melalui seleksi ketat sebelum masuk tahap realisasi.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa proses seleksi ini bukan tanda penurunan minat investasi, melainkan langkah untuk meningkatkan kualitas dan kepastian eksekusi proyek.
“Kami ingin meluruskan bahwa tidak ada penurunan minat investasi di IKN. Justru semakin banyak investor yang serius, tetapi kami menerapkan seleksi yang lebih profesional agar investasi yang masuk benar-benar dapat diwujudkan di lapangan,” ujar Agung.
Dari total 536 LoI, sebanyak 140 investor telah melengkapi data dan masuk tahap investasi melalui platform Investara. Sementara 190 investor lainnya masih dalam proses verifikasi dan melengkapi dokumen. Mayoritas investor yang lolos seleksi berfokus pada pembangunan infrastruktur, sedangkan lainnya berasal dari sektor supplier, vendor, dan konsultan.
Adapun kini masyarakat IKN sudah merasakan manfaat dari beberapa proyek investasi yang telah berjalan. Di antaranya Hotel Swissotel Nusantara, Rumah Sakit Mayapada dan Rumah Sakit Hermina.
Dalam waktu dekat, beberapa proyek baru juga akan beroperasi, seperti Hotel Qubika dan Restoran Kampung Kecil, yang akan memperkuat sektor pariwisata dan kuliner di Nusantara.
Di sektor transportasi, Bluebird telah membangun dua dari lima belas halte yang direncanakan, guna mendukung layanan bus listrik ramah lingkungan yang telah beroperasi sejak 2024.
Sementara di sektor energi, PLTS IKN berkapasitas 50 MW dan baterai 14.2 MWh yang dikembangkan oleh PT Nusantara Sembcorp Solar Energi telah resmi beroperasi sejak 28 Desember 2024, sebagai bagian dari upaya mewujudkan kota berbasis energi hijau dan berkelanjutan.
Seleksi Ketat untuk Investasi Berkualitas
Otorita IKN menegaskan bahwa investasi di IKN harus berkualitas dan memiliki dampak nyata. Dengan penerapan seleksi berbasis digital melalui Investara, hanya investor dengan kesiapan finansial dan komitmen tinggi yang akan lolos.
“Kami melihat tren positif dengan semakin banyaknya investor serius yang ingin berinvestasi di IKN. Kami memastikan bahwa setiap investasi yang masuk benar-benar dapat diimplementasikan untuk kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambah Agung.
Dengan kebijakan seleksi yang profesional dan akuntabel, Ibu Kota Nusantara semakin menarik bagi investor dan siap menjadi model pembangunan kota modern yang berdaya saing global. (*)
Humas Otorita IKN