PPU – Calon Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor dan Waris Muin, menegaskan komitmen mereka untuk memerangi korupsi dan menciptakan pemerintahan yang transparan. Dalam debat perdana yang diselenggarakan oleh KPU PPU, pasangan Mudyat-Win menguraikan langkah-langkah konkret untuk menutup peluang korupsi dan memperkuat integritas pemerintahan di PPU.
Pasangan Mudyat-Win menggarisbawahi tekad mereka untuk mewujudkan PPU yang bersih dan berintegritas, serta menjadi contoh bagi daerah lain di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami bertekad memperkuat penegakan hukum dengan sarana yang memadai agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Mudyat, merespons pertanyaan dari Paslon nomor urut 4, Hamdam-Ahmad Basir.
Mudyat juga menekankan bahwa penegakan hukum yang efektif adalah langkah awal penting dalam memberantas korupsi dan menciptakan keadilan sosial. Ia mengingatkan pentingnya menanamkan nilai-nilai anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
“Budaya integritas harus dibangun sejak dini agar masyarakat, khususnya generasi muda, paham dan sadar akan bahaya korupsi,” jelasnya.
Pasangan ini berharap pendidikan nilai-nilai anti-korupsi dapat melahirkan masyarakat PPU yang sadar dan menjauhi perilaku korupsi. Selain itu, Mudyat-Win juga mengusulkan pemberian sanksi tegas dan profesional kepada para pelaku korupsi untuk memberikan efek jera dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam debat tersebut, Mudyat Noor dan Waris Muin juga menyerukan reformasi sistem untuk menutup celah praktik korupsi. Pasangan Mudyat-Win yakin, dengan komitmen anti-korupsi yang kuat dan dukungan seluruh elemen masyarakat, mereka dapat membangun PPU menjadi wilayah yang bebas dari korupsi dan dipimpin dengan integritas.
“Kita perlu memperbaiki sistem agar tidak ada lagi peluang korupsi. Melalui reformasi ini, kita bisa menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel,” tutup Mudyat. (SBK)