PPU – Usai DPD Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Penajam Paser Utara (PPU) mengeluarkan statement terkait dengan tidak memberi dukungan pada pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Andi Harahap-Donna Faroek (ANDA). DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) PPU mengeluarkan statemen serupa.
Sekretaris Umum DPC PDI-P PPU, Ishak sebelumnya telah melakukan klarifikasi melalui akun sosial media pribadinya dan menyatakan bahwa penempatan logo yang dilakukan oleh pasangan ANDA tersebut tidak benar.
Setelahnya, tim radaribukota.com mewawancarai Anggota DPRD PPU terpilih Dapil Waru-Babulu tersebut. Ia mengatakan pihaknya sama sekali belum memberikan rekomendasi kepada bakal calon bupati mana pun.
“Kami sudah meminta waktu bertemu (ANDA), tapi gak pernah diberikan waktu. Sampai terjadi dengan poster kami belum pernah diajak bicara,” ungkapnya, Kamis (25/07/2024).
Ishak bahkan menegaskan bahwa klaim dalam poster tersebut merupakan berita bohong atau hoax. Menurutnya langkah klaifikasi langsung melalui media sosila diperlukan untuk meluruskan berita yang beredar.
“Ini hoax, kurang lebih saya langsung klarifikasi untuk meluruskan, itu gak baik. Gak pernah diajak bicara tapi asal klaim,” tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa dari DPP PDIP pun belum menyebutkan siapa saja calon yang akan direkomendasikan. Hal ini nantinya berdasarkan hasil survei elektabilitas dari seluruh bakal calon bupati dan wakil bupati.
“Persyaratannya harus membawa partai kerja samanya, membawa pasangannya, dan hasil surveynya. Sampai sekarang belum ada,” tambahnya.
Berdasarkan hasil penjaringan yang telah dilakukan oleh DPC PDIP PPU, Ishak memaparkan terdapat lima bakal calon bupati dan dua wakil bupati. Ia juga menjelaskan bahwa asal klaim dan memasang logo di poster tersebut cukup mengganggu internal partai.
“Kami aja belum ada rapat juga, dr dpd ke dpp. Karena belum ada,” tegasnya.
Disinggung terkait dengan kapannya rekomendasi akan keluar, Ishak jelaskan biasanya pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi saat mendekati hari pendaftaran. Bahkan, di menit-menit terakhir pendaftaran ditutup. Hal ini guna melihat dengan cermatdari berbagai sudut pandang terkait dengan para pasangan bakal calon.
“Kami diminta mengirimkan nama, kami tidak mau ujug-ujug mengusul sesuai keinginan, kami tidak mau melawan arus masyarakat. Paling penting mendengar partai dan simpatisan pdip. Karena bagaimanapun kami yang bekerja di bawah (saat kampanye),” paparnya.
Oleh sebab itu, Ishak mengatakan pihaknya sangat mendengarkan masukan dari kader tingkatan ranting. Dikarenakan para kader lah yang langsung bersinggungan dengan lingkungan terkecil masyarakat.
“Kami akan mendengar seluruh struktur di anak ranting, karena sesuai dengan yang berkembang di masyarakat tingkatan akar rumput. Jadi, saat ini Pdip masih belum menentukan,” tandasnya. (NAH)