spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pj Bupati PPU Serahkan Bantuan kepada 223 KK Warga Terdampak Banjir di Sepaku

PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun serahkan bantuan untuk warga terdampak banjir di 3 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Sepaku.

Bantuan berupa sembako dan juga kebutuhan dasar tersebut diberikan kepada 223 KK dan 884 jiwa yang terdampak.

Banjir yang melanda Desa Karang Jinawi, Desa Suka Raja, Desa Bukit Raya dan Kelurahan Sepaku. Banjir setinggi 2 meter ini berdampak pada pertanian, rumah hingga peternakan warga.

Makmur mengatakan banjir yang terjadi sejak Senin (24/06/2024) telah surut, setelah kurang lebih terjadi selama dua malam.

Ia menjelaskan dalam upaya penanganan pasca bencana, pihaknya melakukan antisipasi terkait dengan kesehatan warga dan ketersediaan air bersih.

“Ini kan jangan sampai warga diare, itu pelayanan dasar untuk warga yang terdampak bencana. Termasuk pemberian sembako untuk menjamin masyarakat mendapat makanan yang baik,” terangnya, Kamis (27/6/2024).

Makmur juga sampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU untuk membersihkan jalanan dari atas hingga ke bawah. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai IV Kalimantan untuk meningkatkan kapasitas pompa agar lebih mempercepat turunnya air.

Baca Juga:   Syahrudin Gelar Reses di Waru, Masyarakat Butuh Peningkatan Skill Hadapi IKN

“Jangan ada alasan hanya satu hari atau dua hari, coba saja kita direndam dalam air 5 jam saja, pasti kan enggak enak. Kita pantau masa rentannya sampai lima hari ke depan,” tambahnya.

Ia juga pastikan setelah bencana memperhatikan rumah-rumah warga yang terdampak banjir agar lebih layak huni. Hal ini sebagaimana yang diamanatkan pemerintah pusat terkait dengan memberikan kepastian penghidupan yang layak kepada masyarakat.

“Ya kalau rumahnya kurang tinggi ditambahkan tingginya, kalau kasurnya kurang ya dibuat yang lebih nyaman lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Makmur juga menegaskan banjir telah surut seiring dengan surutnya air di laut. Menurutnya, banjir ini terjadi akibat letak geografis kampung yang diapit tiga sungai. Sehingga ketika curah hujan tinggi banjir tersebut tak terhindarkan.

“Memang sebenarnya perlu relokasi, tapi masih perlu sosialisasi. Hadirnya pemerintah bukan untuk menyengsarakan warga,” tandasnya. (ADV/NAH)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER