PPU – Bakal Calon Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Rendi Susiswo Ismail, mulai bergerilya melakukan pendaftaran di beberapa partai politik. Semangat membangun daerah menjadi kunci dirinya untuk terus menghimpun dukungan beberapa partai politik.
Rendi menjabarkan visi dan misinya yang akan diperjuangkan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) PPU pada November 2024 mendatang. Ia menjelaskan bahwa dirinya sangat memahami keadaan di dua daerah, yaitu Balikpapan dan PPU. Hal yang dibawanya bukanlah keinginan pribadinya, namun hasil dari pengamatannya di lapangan terhadap kebutuhan masyarakat.
“Khususnya di PPU, masyarakat penuh perjuangan dalam menjadikan PPU sebagai kabupaten, sehingga dirinya berharap dapat melakukan sinkronisasi pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat,” terangnya (17/5/2024).
Berdasarkan hal tersebut, visi Rendy ke depannya adalah menjadikan PPU lebih mandiri, maju, dan modern. Terlebih dengan penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di daerah Kabupaten PPU. Ia mengatakan bahwa PPU harus melakukan berbagai persiapan untuk lompatan luar biasa yang nantinya pasti terdampak dari pembangunan IKN.
“Keputusan pemindahan IKN itu sudah sejak jauh hari, tentu kita menginginkan side effect yang besar agar berimplikasi dengan PPU. Namun jangan sampai kita jadi berbelas kasihan atau berdiam diri, kita harus proaktif,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam hal ini, pemerintahan harus mengoordinasikan seluruh pihak terhadap kemajuan PPU ke depannya, baik yang langsung bersinggungan dengan IKN ataupun tidak. Menurutnya, sejak hari ini seluruh pihak harus bersiap, terlebih melihat peluang yang terkoneksi langsung dengan pembangunan IKN.
“Misalnya bicara SDM, maka kita harus pikirkan dan menyiapkan diri untuk bersaing dengan perpindahan. Rumusan rencana strategi dan kebijakan-kebijakan harus dipikirkan secara matang. Jangan sampai hanya jadi penonton di rumah sendiri, saya sungguh-sungguh akan memperjuangkan warga PPU menjadi tuan bukan penonton,” paparnya.
Rendy bahkan menegaskan jangan sampai SDM di PPU dibiarkan tanpa ada persiapan terhadap perpindahan masif yang akan terjadi di PPU. Pendekatannya tidak boleh berdasarkan belas kasihan. Semua hal harus disiapkan, dan bahkan lembaga pendidikan di PPU harus dioptimalkan agar dapat segera didayagunakan untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Mulai dari pendidikan dasar dan perguruan tinggi, jangan lupa juga dengan lembaga pelatihan kerja yang juga harus disiapkan, sehingga akan berbanding lurus dengan kebutuhan IKN,” pungkasnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Agus S