spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gugat Gagasan Cakada, Pemuda PPU Masih Kecewa Soal Absennya Dua Paslon di Dialog Pemuda

PPU – Pemuda Penajam Paser Utara (PPU) menggugat gagasan Calon Kepala Daerah (Cakada) pada Pilkada Serentak 2024. Hal ini juga berkaitan dengan Debat Publik Kedua Pilkada PPU 2024 yang digelar pada Kamis (14/11/2024).

Kegiatan ini digagas dua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten PPU.

Usai kegiatan tersebut, Aktivis GMNI, Maha Sakti Esa Jaya mengatakan sebenarnya masih belum puas dari kegiatan tersebut akibat absennya dua perwakilan pasangan calon (Paslon) yaitu nomor urut 1 dan 3. Sehingga menurutnya masih belum maksimal mendengarkan paparan visi-misi dan menyampaikan aspirasi kepemudaan kepada seluruh paslon.

“Karena Kami masih belum mendengar gagasan dari dua paslon yang absen, apalagi setelah dua kali debat ini, Kami masih belum mendengar gagasan yang menyangkut nasib pemuda PPU ke depannya,” ungkapnya (15/11/2024).

Sehingga Ia berharap nantinya akan ada ruang-ruang yang dimaksudkan untuk mendiskusikan hal-hal tersebut. Terlebih dalam pemaparan dua paslon yang hadir masih berkutat pada pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) saja. Padahal, menurut Maha yang paling penting terkait tindak lanjut daripada pelatihan-pelatihan tersebut.

Baca Juga:   Tutup FHBN 2024 di PPU, Kemenko PMK Tekankan Pentingnya Budaya Lokal untuk Menopang Pembangunan IKN

“Hal ini bukan hanya soal BLK yang bekerja sama dengan Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) saja, tapi bagaimana tindak lanjutnya,” tegasnya.

Disinggung terkait dengan hadirnya berbagai kelompok kepemudaan yang berafiliasi dengan paslon-paslon, Maha memandang hal tersebut sudah cukup baik, Namun menurutnya perlu bagi Muda-Mudi Anda (Paslon 2) dan Ruas Pemuda (Paslon 4) lebih mengakomodir seluruh lapisan pemuda di PPU.

“Pemuda PPU sangat membutuhkan fasilitas dan juga keterbukaan akses komunikasi dengan para pemangku kebijakan. Seperti yang Kita tahu bahwa forum komunikasi yang terbangun di kalangan organisasi pemuda hari ini masih sangat segmented,” terangnya.

Termasuk, Maha paparkan akses untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kapasitas hanya dapat diakses oleh segelintir orang. Maha memastikan pihaknya akan meneruskan komunikasi ke seluruh paslon dan juga mengkonsolidasikan Memorandum Of Understanding (MOU) kepada seluruh paslon.

“Ada beberapa poin, di antaranya berkaitan dengan forum komunikasi pemuda yang belum maksimal sejak dahulu,” tandasnya.

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER