PPU – Semenjak ditetapkan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, berbagai persepsi bermunculan, dikarenakan pembangun sudah mulai berjalan baik perkantoran maupun hunian. Peran milenial dianggap penting terhadap proses pembangunan IKN tersebut sebagai sosial control.
Mahasiswa Fakultas Hukum Unmul, Maha Sanjaya mengatakan hadir IKN di PPU sangat perlu adanya peran milenial dalam proses pembangunan. Bukan menjadi penonton di daerah sendiri.
“Proses pembangunan ini kan sudah mulai berjalan, Kami milenial bukan tentang meminta pekerjaan. Melainkan membantu mensukseskan pembangunan tersebut dengan membuka peluang pekerjaan dengan cara Ber UMKM di wilayah IKN tersebut,” ujaranya, Jumat (4/8/2023).
Dalam prosesnya milenial perlu hadir sebagai pembawa perubahan baru bagi PPU atau agent of change, sehingga para milenial perlu berpartisipasi di dalamnya dari berbagai sektor yang ada. UMKM itu sendiri banyak hal yang bisa dilakukan seperti membuka usaha laundry, berjualan makanan dan banyak lainnya.
“Sebagi agen perubahan itu sendiri, Kita milenial wajib menangkap peluang ini agar kiranya kita tidak menjadi penonton di Dearah sendiri,” ungkapnya.
Harapannya para milenial PPU kedepannya, dapat lebih jeli dalam mengambil serta membaca peluang yang ada di IKN. Bukan hadir untuk meminta-minta melainkan ikut serta membangun dengan menciptakan peluang pekerjaan dengan ber UMKM.
“Lebih baik menciptakan peluang daripada meminta-minta pekerjaan. Kaum milenial juga perlu hadir menjadi mitra kritis dalam pembangunan IKN, sehingga segala ide maupun inovasinya dapat terserap serta memberikan pengaruh positif kemasyarakat,” pungkasnya. (NRD)