spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinas Ketahanan Pangan Uji Mutu 13 Sayuran di PPU

PPU – Dinas Ketahanan Pangan Penajam Paser Utara (PPU) melakukan uji mutu bahan pangan segar. Sebanyak 13 sampel dari delapan komoditas sayuran untuk mengetahui kandungan didalamnya masih diambang batas aman.

Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin keamanan mutu pangan segar yang beredar di masyarakat. Pengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di wilayah sentra produksi sayuran di PPU yang dihasilkan dari proses pasca panen harus benar-benar layak konsumsi.

“Ini untuk memastikan pangan asal tumbuhan yang dihasilkan dari proses pasca panen itu layak konsumsi,” kata Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan PPU Gunawan, Jumat, (12/2/2023).

Dijelaskan PSAT merupakan pangan yang berisiko tinggi terhadap cemaran kimia. Seperti esidu pestisida, mikotoksin, logam berat yang ada pada saat proses budidaya, panen, pasca panen dan pengangkutan.

Jika jumlahnya cukup, maka dapat berdampak pada gangguan kesehatan manusia bagi manusia. Jadi perlu dilakukan pengawasan, terhadap pemasukan pangan segar asal tumbuhan tersebut.

Adapun pengujian pangan dilakukan mulai dari tempat produksi, hingga pasar atau pedagang. Sementara untuk pengambilan sampel PSAT, terdiri dari sayur-sayuran yang dominan dibudidayakan, dan banyak dikonsumsi masyarakat di PPU.

Baca Juga:   PPU Innovation Award 2024, Wujud Komitmen Daerah terhadap Inovasi Berkelanjutan

“Ini karena biasanya banyak tanaman yang masih terkontaminasi zat kimia pasca budidaya dan lainnya,” sebut Gunawan.

Lokasi pengambilan sampel berada di Kecamatan Babulu dan Penajam yang merupakan sentra produksi sayuran. Sebanyak 13 sampel dari delapan komoditas sayuran dilakukan pengujian.Yakni sawi hijau, cabe rawit, tomat, jagung manis, bayam, kangkung dan sawi daging.

Metode yang digunakan yakni dengan rapid test, agar hasilnya cepat terdeteksi dan dinilai cukup akurat. Dari belasan sampel yang diuji, Gunawan menyebutkan, semuanya aman dari bahan kimia dan layak konsumsi. “Bisa dipastikan bahwa seluruh komoditas yang diuji aman dikonsumsi,” tutupnya. (SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER