spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pertengahan 2023, Kasus Malaria PPU Capai 687 Kasus

PPU – Kasus malaria di Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini masih terbilang tinggi dan berada di zona merah daerah endemis. Tercatat tahun ini hingga pertengahan Juni 2023 saja telah mencapai 687 kasus.

Penyakit malaria ditularkan gigitan nyamuk Anopheles. Dinas Kesehatan (Diskes) PPU meminta seluruh masyarakat untuk tidak melonggarkan kewaspadaan teradap penyebaran virus malaria yang kian meningkat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU Sri Temu menjelaskan penyebaran penyakit malaria ini terdapat pada wilayah lintas perbatasan PPU. Yaitu dengan Kabupaten Paser maupun Kabupaten Kutai Barat.

“Positif malaria itu kebanyakan orang-orang yang keluar masuk dari hutan dan rata-rata bukan masyarakat PPU, tapi para pekerja atau pengrajin kayu yang melalui wilayah Kelurahan Sotek. Jadi ketika mereka sakit malaria otomatis berobatnya ke Puskesmas terdekat dan secara otomatis tercatatnya di Puskesmas Sotek,” ungkapnya,jumat (28/07/2023)

Ia juga mengatakan, pemerintah daerah telah berupaya untuk menekan angka penyebaran kasus malaria itu menurun. Dengan melakukan survei vektor, survey tempat perindukan nyamuk, pemberian brekat lavarsida hingga mendistribusikan kelambu insektisida ke masyarakat.

Baca Juga:   Kabupaten Penajam Paser Utara Menuju Serambi Nusantara

“Kami (Dinkes PPU) juga melakukan pemeriksaan rutin dengan skrining malaria baik untuk pekerja yang sering keluar masuk hutan. Termasuk ke warga-warga yang dekat dengan daerah endemis khususnya di wilayah Sotek dan para pekerja di lingkup IKN,” terangnya.

Kemudian juga Dinkes PPU telah membentuk advokasi dan sosialiasasi program penanggulangan malaria pada pekerja hutan di Kabupaten PPU. Giat ini bertujuan agar kasus malaria di Kabupaten PPU menurun dengan melakukan semacam profilaksis bagi para pekerja/pengrajin kayu yang melintas keluar masuk hutan.

“Kami sudah melakukan sosialisasi ke beberapa tokoh masyarakat di Sotek, karena kita akan melaksanakan kegiatan ini profilaksis mengenai program penggulangan malaria pekerja hutan di PPU. Kita juga bekerja sama dengan WHO (World Health Organization), nantinya kami akan melatih kader malaria yang akan melaksakan kegiatan ini,” tutup Temu. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER