spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Distan PPU Optimis Penuhi Target Vaksinasi PMK Tahun Ini

vaksinasi yang di lakukan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara

PPU – Penajam Paser Utara (PPU) ditarget mampu melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap 10.500 ekor sapi tahun lalu. Untuk tahun ini, Dinas Pertanian (Distan) optimis dapat melanjutkan program pencegahan penularan penyakit pada hewan itu.

Program vaksinasi PMK ini sebagai langkah pencegahan penularan PMK pada sapi di Benuo Taka terus dilakukan. Untuk mencegah penularan dari hewan sakit ke hewan lain terutama hewan, baik secara langsung dan secara tidak langsung.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdyatno menerangian untuk tahun 2022 sudah tervaksin 8.436 dosis vaksin atau 80,34 persen dari target 10.500 dosis. Sementara pelaksanaan lanjutan dilakukan pada 2023 ini dengan target 4.778 dosis.

“Saat ini sedang berjalan pelaksanaan vaksinasi di lapangan, yang sudah terlapor sebanyak 500 dosis di kecamatan babulu sudah selesai dilaksanakan karena fokus kita utamanya pencegahan di lokasi desa korporasi sapi (DKS),” ungkapnya Selasa (28/2/2023)

Baca Juga:   Siap “Bertarung” di Pilkada PPU, Hamdam Bakal Lanjutkan Gagasan Serambi Nusantara

Adapun sasaran DKS itu berada di 5 desa yaitu Desa Labangka Barat, Desa Babulu Darat, Desa Gunung Intan, Desa Gunung Mulia dan Gunung Makmur. Adapun kendala yang dihadapi di lapangan terkait partsipasi dan support peternak karena petugas vaksinasi yang berada yang terbatas sehingga sudah teratasi.

“Jadi harus bergilir dengan jadwal yang disepakati. Kemudian pemberian edukasi, komunikasi dan koordinasi yang baik. Dikarenakan melihat tenaga vaksinator medik dan paramedik veteriner di masing-masing puskeswan hanya berjumlah 11 orang serta dibantu petugas peternakan lainnya, yakni PPL dan peternak,” ucap Arief.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penularan secara langsung terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan sakit. Kontak dengan air liur dan leleran hidung, dan bahan-bahan yang terkontaminasi virus PMK, serta hewan carier.

Sedangkan penularan secara tidak langsung terjadi karena kontak dengan bahan/alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti petugas, kendaraan, pakan ternak, produk ternak berupa susu, daging, jerohan, tulang, darah, semen, embrio, dan feses dari hewan sakit.

Baca Juga:   60 Paket Sabu-Sabu Gagal Edar di Wilayah IKN

“Harapannya, mudah-mudahan dengan vaksinasi PMK yang telah kita laksanakan dapat memberikan kekebalan kelompok yang optimal pada ternak sapi kita, sehingga ternak dapat berproduksi dan berreproduksi dengan baik,” tutupnya. (ADV/NRD/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER