spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Aliansi Ormas Nusantara Bersatu Gelar Aksi di PPU, Tuntut Rocky Gerung Ditindak Hukum

PPU – Gabungan 10 organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Penajam Paser Utara (PPU) yang menamai mereka Aliansi Ormas Nusantara Bersatu menuntut Rocky Gerung dipolisikan. Mereka menggelar kasi long march di Gerbang Madani menuju Mabes Polres PPU, Rabu (2/8/2023).

Pengamat politik Rocky Gerung yang dinilai menghina simbol negara melalui pernyataannya. Sekretaris Umum DPP Perkumpulan Keluarga Besar Suku Kalimantan (PKBSK) Kaltim, Rudiansyah mengatakan, massa aksi menganggap Rocky Gerung telah menghina simbol negara dan memprovokasi masyarakat Indonesia.

Utamanya dalam menggagalkan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke sebagian wilayah PPU dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim. Unjuk rasa ini salah bentuk dukungan masyarakat Benuo Taka atas pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.

“Sebagai anak bangsa, kami telah melakukan pernyataan sikap. Kami sudah sampaikan ke depan Polres PPU. Kami minta ada ketegasan, dan meminta Rocky Gerung dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia,” tuturnya.

Sebanyak 10 ormas yang tergabung dalam Aliansi Ormas Nusantara Bersatu yakni Koppad Borneo, Pemuda Pancasila, GP Ansor/Banser, Rakat, PKBSK, OI, TBBR, Baladika, KSBK, Ika Pakarti. Adapun dalam aksi kali ini, masing-masing ormas menyampaikan sikap dan meminta Kapolri segera memproses Rocky Gerung.

Baca Juga:   Mantab Maju di Pilkada PPU, Mudyat Noor Siapkan Inovasi untuk Masyarakat Jawab Tantangan IKN

Seperti salah satunya, Ketua Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak Borneo (Koppad) Distrik PPU, Ervan Masbanjar yang mengecam keras pernyataan yang disampaikan Rocky Gerung. Sebab secara terang-terangan melakukan penghinaan kepada Presiden RI Jokowi, yang merupakan simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dan Kami sangat cinta NKRI, Kami tidak mau simbol negara Kami diinjak-injak atau dihina,” ungkapnya.

Selain itu, aksi ini juga sebagai bentuk kesetiaan terhadap NKRI dan menjaga simbol negara, serta mendukung pembangunan IKN agar tercipta pemerataan pembangunan dan ekonomi. “Sebagai masyarakat Indonesia yang ada di Kaltim, khususnya di PPU telah menyerahkan jiwa raga untuk mendukung pemindahan dan pembangunan IKN,” pungkasnya. (SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER