PPU – Sebanyak 18 pejabat Administrator dan pengawas di lingkungan Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), Jum’at, (17/5/2024) sore dilantik di jabatan yang baru. Pengambilan sumpah itu dilaksanakan oleh Sekkab PPU, Tohar.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pejabat di lingkup PPU. Tampak Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Nicko Herlambang, Asisten II Bidan Ekonomi dan Pembangunan, Sodikin, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Ainie dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dalam sambutannya, para pejabat baru diharapkan agar tidak perlu menunggu waktu lama bisa bekerja optimal dalam mengemban posisi yang baru. Karena hampir dapat dipastikan kedudukan yang bersangkutan yang saat ini dilantik akan menjadi pimpinan pelaksanaan program kegiatan atau sub kegiatan yang ada di bidangnya masing-masing.
“Sekali lagi yang paling penting saat ini. Kita telah berada hampir di pertengahan tahun anggaran 2024 di mana program dan kegiatan atau sub kegiatan di seluruh unit kerja di lingkungan pemerintah kabupaten PPU telah berjalan. Harapan kita tidak banyak mempengaruhi bahkan akan mendorong kinerja masing-masing unit kerja,” jelasnya.
Oleh karena itu, sambung Tohar, pejabat yang baru dilantik agar segera mungkin melapor kepada pimpinan unit kerja masing-masing. Kemudian segera lakukan koordinasi dan komunikasi dengan pejabat lama agar dapat mengetahui telah sampai di mana pelaksanaan program dan kegiatan di tahun anggaran 2024 sehingga yang bersangkutan dapat mengetahui untuk melanjutkan dari titik mana tugas yang diemban ke depan.
“Kuncinya Segera lakukan komunikasi dan kombinasi karena kita berada di tengah-tengah bersama mereka yang lain,” tegas Tohar.
Adapun tujuan utama dari reformasi birokrasi yang sesungguhnya adalah memastikan dan menjaga agar organisasi tetap dalam kondisi stabil. Utamanya selama proses perubahan/transisi serta fokus dan mudah dalam menjalankan setiap tanggung jawab yang ada.
Selain membenahi tata laksana, prosedur, manajemen sumber daya manusia, dan perbaikan sistem yang ada, sambung dia, hal yang tidak kalah penting dalam reformasi birokrasi adalah bagaimana mengubah pola pikir (mind-set) dan budaya kerja seluruh SDM organisasi.
Dalam hal ini, seluruh ASN yang ada diminta agar dapat menerima, mendukung, dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang sedang dan akan terus dilakukan. Dalam konteks ini, keberhasilan reformasi birokrasi yang dilakukan, salah satunya ditentukan oleh sejauh mana seluruh SDM organisasi terlibat dan menjadi bagian dari proses perubahan itu.
“Sumpah yang kita ucapkan adalah sumpah dengan membawa nama Tuhan yang maha kuasa tentu ini menyebabkan referensi yang akan membuat kita kembali kepada prinsip-prinsip dasar bagaimana pada saatnya apapun yang kita lakukan tentu akan dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi sampai dengan akhirat kelak,” tutupnya. (ADV/ProkopimPPU/SBK)