spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab PPU Gelar Rembuk Stunting Kabupaten dan RAN PASTI 2021-2024

PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Badan Perencanaan Penelitian dan pengembangan (Bapelitbang) PPU menggelar Rembuk Stunting Kabupaten. Sekaligus mengadakan pertemuan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) Tahun 2021-2024, Rabu (17/4/2024).

Kegiatan yang digelar di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU ini menghadirkan pemateri Kepala Bidang Pembangunan dan Pemerintahan Manusia Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltm) Mispoyo. Melalui zoom meeting, serta diikuit Kepala Bapelitbang PPU Tur Wahyu Sutrisno dan Kepala DP3AKB PPU Chairur Razikin.

Kegiatan dibuka Sekretaris Kabupaten (Sekkab) PPU Tohar. Mewakili Pj Bupati PPU Makmur Marbun, ia mengatakan perlu pemahaman bersama dalam rembuk stunting tingkat Kabupaten PPU.

“Prinsip dasar rembuk stunting memindahkan kata seputar hal yang menjadi topik yang penyelesaiannya bersifat integratif kaboratif maka untuk menuju itu fungsi koordinatif harus dikedepankan,” ungkapnya.

Foto: Kegiatan yang digelar di Aula Lantai III Kantor Bupati PPU, Rabu (17/4/2024). (Prokopim PPU for MKN)

Lanjutnya menjelaskan, berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam pencegahan stunting. Yakni dalam meningkatkan kualitas hidup dalam berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh.

Baca Juga:   Ada 800 Pemilih Pemula Belum Melaksanakan Perekaman, Disdukcapil PPU Tuntaskan Sebelum Pilkada

“Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan air minum dan sanitasi, mencegah pernikahan dibawah umur, pemberian ASI pada anak minimal sampai usia dua tahun,” jelas Tohar.

Foto: Penandatangan komitmen penurunan stunting Pemkab PPU oleh Sekkab PPU, Tohar, Rabu (17/4/2024). (Prokopim PPU for MKN)

Kemudian juga menekankan dalam rembuk stunting ini agar dapat memahamkan tugas fungsi pokok (tupoksi). Baik dari unsur pemerintah maupun stakeholder diluar pemerintah termasuk masyarakat didalamnya.

“Sehingga persoalan yang dihadapi dapat diatasi secara bersama-sama dengan harapan generasi kemiskinan menjadi generasi yang berkualitas,” pungkasnya. (ADV/DiskominfoPPU/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER