PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun mengungkapkan bahwa dirinya akan langsung tinjau lokasi tambang yang menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan warga Desa Sesulu, Kecamatan Waru usai Lebaran 1445 H/ 2024 M.
Pasalnya, pihaknya sebut telah menerima laporan terkait masalah tersebut langsung dari Pemerintah Desa.
Makmur Marbun mengatakan pihaknya telah menerima informasi tersebut. Ia juga mengetahui bahwa perusahaan tersebut memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.
“Tapi kita juga perlu tau apakah jaraknya sesuai dengan ketentuan, walaupun misal 1 kilometer tapi ada pencemaran udara, ya perlu kita lihat,” jelasnya pada Senin (8/4/2024).
Disinggung terkait dengan usaha warga yang telah sempat melakukan mediasi dengan perusahaan namun pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU dan perangkat Kabupaten PPu tidak turut hadir. Makmur mengatakan pihaknya akan segera mengambil alih tanggung jawab tersebut. Ia turut menyayangkan kinerja perangkatnya yang tidak tuntas dalam pelayanan masyarakat.
“Semua kayaknya akan saya ambil alih, soalnya banyak yang belum selesai-selesai,” tegasnya.
Begitu pun dengan usaha warga setempat yang sempat berusaha menghubungi dirinya via WhatsApp. Ia membeberkan banyak menerima banyak sekali pesan langsung masyarakat sehingga terdapat kemungkinan tidak terlihat.
“WhatsApp itu ribuan (dikirim) sampai ke saya, belum lagi DM (Direct Message) Instagram sampai puluhan ribu,” jelasnya.
Sebelumnya, warga juga sempat melakukan laporan hingga ke Pemerintahan Provinsi dan Inspektur Tambang sejak November 2023. Oleh sebab itu, kata Makmur, sudah saatnya pihaknya harus turun langsung agar dapat melaporkan segera permasalahan tersebut.
“Iya harus saya turun langsung, segera pasca lebaran saya tinjau ke lapangan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, perusahaan PT Penajam Makmur Abadi (PMA) yang memiliki IUP dan menambang Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten PPU.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R
