PPU – Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Penajam Paser Utara (PPU) disuarakan dalam peringatan HUT ke-22. Dengan semakin tercapainya pemerataan itu, maka niat tulus dari mekarnya daerah ini bisa dirasakan secara paripurna oleh seluruh masyarakatnya.
Hal ini diungkapkan Anggota Fraksi Demokrat di DPRD PPU, Syarifuddin HR, usai Paripurna Istimewa HUT ke 22 PPU, Senin (11/3/2024). Agar memontum ini benar-benar dimanfaatkan untuk bersama-sama mendukung visi kemajuan daerah.
“Di Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Penajam Paser Utara, yang Kita harapkan pembangunan yang akan dilaksanakan tahun-tahun mendatang, itu harus merata,” ujarnya.
Anggota legislatif 2 periode ini mengingatkan, bahwa hingga saat ini pembangunan memang terus dilakukan. Namun masih ada beberapa wilayah di kelurahan/desa yang membutuhkan prioritas, karena berkaitan dengan kebutuhan infrastruktur dasar.
“Karena ada beberapa kelurahan/desa yang perlu diperhatikan. Baik itu pembangunan melalui anggaran APBD, DAK (dana alokasi khusus, Red), Bankeu (bantuan keuangan, Red) atau yang lain, yang penting pembangunan itu bisa dilakukan,” jelas Syarifuddin.
Salah satunya ialah Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam. Ia banyak menemui warga setempat yang membutuhkan adanya peningkatan infrastruktur jalan yang ideal.
Hal ini dibuktikan dengan minimnya pembangunan jalan terjadi di sana. Padahal, lanjutnya, wilayah Lawe-Lawe ini berada dekat dengan kawasan pemerintahan.
“Hal ini bisa dipastikan, dibandingkan dengan kelurahan lain, jauh tertinggal. Lawe-Lawe itu cuma punya jalan, itu Jalan Negara (Jalan Provinsi). Jadi tolong, kalau bisa mulai tahun depan masuk prioritas Kelurahan lawe-lawe ini.”
Belum lagi, di wilayah dengan jumlah penduduk sebanyak 2.657 dan luas 60,08 kilometer persegi (BPS 2020) ini tidak terdapat bangunan aset pemerintah. “Saya ini atas nama warga Kelurahan Lawe-Lawe meminta ada perhatian penuh,” tegas Syarifuddin.
Ada lagi di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam. Di wilayah ini, pemerataan pembangunan yang perlu dilakukan Pemkab PPU ialah yang berkaitan dengan sektor pendukung drainase.
Sebab, di desa seluas 8,96 kilometer persegi dengan dengan 2.412 penduduk ini memiliki jalan daerah yang cukup panjang. Namun belum seluruhnya dilengkapi dengan pengairan yang ideal.
“Dibandingkan dengan desa-desa di Babulu-Waru saja, sudah rigid beton semua. Kita juga tidak boleh menutup mata atau pura-pura tidak tahu, pura-pura tidak lihat,” ungkapnya.
Dalam mewujudkan pemerataan itu, Syarifuddin memastikan akan mendedikasikan amanah yang diterimanya di parlemen untuk menyampaikan aspirasi itu. Kemudian memperjuangkannya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Saya sekarang, sebagai anggota DPRD untuk yang 3 kalinya ke depan ini, harus perjuangan betul-betul meminta pada pemerintah. Untuk pengertian penuh ke pada pemerataan pembangunan dan kelurahan/desa yang pembangunannya masih tertinggal,” terangnya.
Lebih lanjut, dalam momentum ulang tahun ini, Syarifuddin menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkab PPU. Atas berbagai prestasi yang pernah diraih selama ini dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Pun ia merasakan benar kemajuan pemabangunan. Baik itu dari sisi infrastruktur fisik, perekonomian hingga sumber daya manusia (SDM) semenjak 2002 silam.
Tak bisa dipungkiri, hal itu berkat peranan setiap jajaran pemerintahan daerah. Mulai dari penyelenggaraan di eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
“Sudah jauh lebih baik saat ini, yang melihat perjalanan PPU selama 22 tahun ini, Alhamdulillah. Memang terjadi pembangunan luar biasa. Saya memang lahir di sini, jadi tahu bagaimana selama ini, Alhamdulillah sekali luar biasa,” pungkasnya. (ADVSBK)