PPU – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun menegaskan bahwa ketersediaan pangan selama bulan Ramadan hingga Idulfitri 1445 Hijriah mendatang akan aman. Sebab, stok komoditi pokok yang belakangan langka di beberapa daerah, jumlahnya masih terbilang cukup.
Hal ini disampaikan di sela-sela kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Rabu (6/3/2024). Kegiatan ini sekaligus memperingati HUT ke-22 PPU 2024 di Halaman Kantor Kecamatan Waru.
“Bahwa terkait ketersediaan pangan ini jauh-jauh hari kami telah melakukan pengecekan di lapangan. Dan kita punya stok pangan di PPU cukup untuk ramadhan hingga idul fitri mendatang,” katanya.
Dari pantauannya, salah satunya ketersediaan stok cadangan tersebut misalnya kebutuhan beras. Disampaikan PPU saat ini masih memiliki 32 ton lebih cadangan yang ada di daerah.
Sehingga ketika kebutuhan beras di daerah kurang maka cadangan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat. Begitu juga dengan ketersediaan pangan lainnya seperti cabai, tomat, bawang merah dan sebagainya juga masih terpenuhi.
“Setiap saat saya selalu memantau perkembangan kebutuhan pangan masyarakat di pasar jadi tahu betul kondisinya bagaimana. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” sebut Makmur.
Untuk diketahui berdasarkan rilis BPS, menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional Februari 2024 berada pada angka 2,75 persen YoY (year on year) dan 0,375 MtoM (month to month). Sementara untuk PPU berada pada angka 0,15 persen MtoM (month to month). Artinya masih dibawah angka inflasi Nasional.
Meski begitu, hal ini tetap perlu diwaspadai, khususnya potensi munculnya lonjakan harga. Seperti komoditi beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras dan gula pasir.
Pun dalam hal ini, Pemkab PPU hadir dalam rangaka melakukan langkah intervensi dan menjaga stabilitas hargadan pasokan. Dengan melibatkan kolaborasi seluruh stakeholder dan dinas terkait, Tim TPID, Perum Bulog, distributor panganserta pelaku usaha pangan dalam menjamin ketersediaan, distribusi dan akses pasar.
Salah satunya yaitu dengan adanya kegiatan GPM ini. Menurut Makmur, GPM merupakan upaya Pemkab PPU dalam melakukan intervensi stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta pengendalian inflasi dengan menggandeng semua pihak terkait.
“GPM juga merupakan salah satu upaya untuk melakukan stabilisasi pasokan, menjaga ketersediaan dan harga pangan serta pengendalian inflasi dengan menggandeng semua pihak terkait sehingga tidak terjadi lonjakan harga ekstrem menjelang puasa dan Idulfitri tahun 2024,” tutupnya. (ADV/Humas/SBK)