PPU – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan upaya pencegahan stunting. Fokus utama dalam pelaksanaan program itu, ialah pencegahan stunting atau tengkes sejak dini.
Upaya penekanan stunting itu juga menjadi perhatian serius dengan melakukan pembimbingan penyiapan pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Perhatian pada masa itu merupakan pondasi perkembangan anak sehingga tercipta generasi emas dan berkualitas.
“Salah satu dampak pengasuhan yang keliru pada 1.000 HPK yang dapat terjadi adalah anak mengalami stunting. Sebab 1.000 HPK adalah periode sensitif,” ujar Analis Perlindungan Perempuan, Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan (PPHAP) di DP3AP2KB PPU, Nadhiratul Amalia.
Ia menjelaskan, terdapat 8 penguatan fungsi keluarga yang harus dilakukan meliputi dalam masa itu. Yakni fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.
“Kami berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan peran penguatan kepedulian dan tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Pemerintah juga telah menetapkan target capaian penurunan prevalensi balita stunting sebesar 14 persen. Sementara Menurut Survey Status gizi Indonesia (SSGI) secara nasional turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022.
“Baik pemerintah, keluarga dan masyarakat, terhadap pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk generasi emas PPU,” pungkas Amalia. (ADV/RM)