PPU – Kondisi alam dan tindakan cepat pemangku kebijakan diharapkan dapat segera memberikan pembaikan atas krisis air bersih di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Pasca mulai dioperasikannya Bendungan Sepaku-Semoi, yang menyebabkan keringnya aliran Sungai Sepaku yang menjadi sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Unit Sepaku.
Pada hari Sabtu, 16 September 2023, beredar surat terbuka dari salah seorang warga Sepaku dengan nama akun Facebook Mischaa. Dalam surat tersebut, ia menyampaikan keresahan para warga atas kondisi krisis air yang terjadi.
“SURAT TERBUKA
Kepada YTH…
Bapak Camat.
Bapak Kepala Desa di Kec. Sepaku.
Bapak Koramil Sepaku.
Bapak Ka Polsek Sepaku.
PDAM wilayah Sepaku.
Dengan hormat. Kami selaku warga Sepaku sangat resah dengan kekeringan yang melanda wilayah kecamatan Sepaku saat ini. Air adalah kebutuhan vital bagi mahluk hidup.
Dan karena adanya PDAM kami telah meninggalkan sumur-sumur yang dulu biasa kami gunakan. Sampai kapan kah penghentian aliran air PDAM akan berlangsung?
Kami selaku warga masyarakat Sepaku, tidak semuanya mampu membeli air yang sekarang juga semakin mahal.
Sungguh kami mohon kebijaksanaan Bapak-Bapak pemangku pemerintahan dan Yang terkait dengan ketersediaan air PDAM di kec Sepaku, agar air PDAM segera bisa dialirkan lagi, meskipun kemarau masih berlangsung.
Mengingat sangat vitalnya air bagi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Kami sekali lagi memohon agar ketersediaan air bersih tidak dihentikan.
Demikian surat terbuka ini kami sampaikan. Kami berharap ada solusi yang baik untuk ketersediaan air di masyarakat. Atas perhatian dan kebijaksanaan pihak Pemerintah dan pihak terkait, kami haturkan terima kasih.
Hormat kami
Masyarakat Sepaku
(yang mulai resah karena kurang cairan).”
Surat ini ia bagikan di sebuah grup Facebook bernama “Update IKN Nusantara,” yang merupakan grup publik yang beranggotakan 23,1 ribu warga Facebook. Dan masih dapat dilihat secara terbuka hingga saat ini.
Hingga saat ini, Minggu (24/9/2023), postingan tersebut telah memperoleh 88 kali suka, satu kali dibagikan, dan 44 komentar dari para anggota grup lainnya.
Salah satu akun dengan nama Ponidy Red memberikan komentar yang tajam. “Ini yang tidak jelas dari pihak Bendungan. Karena telah menutup/mengalihkan aliran air ke pengolahan PDAM ke arah kolam Bendungan. Ya, coba tunggu nanti saat musim hujan baru diisi kolam Bendungan ya. Kalau lagi musim begini, jelas demi ambisi titik-titik rakyatmu // pelanggan Air PDAM jadi korban. Dasar apatis.”
Komentar ini direspon oleh akun dengan nama Ancha, yang mengungkapkan bahwa kondisi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. “Saya sudah 23 tahun tinggal di Sepaku, baru ini saya dengar sungai di jembatan kuning itu kering… ternyata alirannya dialihkan,” tulisnya.
Komentar lainnya, dari akun Fahry Jeka, memberikan informasi lebih spesifik berdasarkan yang beredar di tengah masyarakat Sepaku. “Mohon maaf kalau salah. Tapi info yang saya dengar ini karena mau diadakannya peresmian bendungan maka aliran air ke penduduk sementara dihentikan supaya tampungan air bendungan bisa penuh pada saat peresmian… mohon maaf apabila salah… saya hanya meneruskan apa yang saya dengar, tadi siang dari orang Sepaku.”
Komentar lainnya memiliki nada yang serupa, yaitu berharap kepada para pejabat eksekutif, anggota legislatif, dan terutama pada Perumda Air Minum (PAM) Danum Taka untuk segera bertindak.
Pewarta: Robbi Syai’an
Editor: Agus Susanto