PPU – Polres Penajam Paser Utara (PPU), Polda Kalimantan Timur (Kaltim) mengimbau kepada seluruh masyarakat nelayan di PPU untuk memperhatikan risiko gelombang tinggi akhir-akhir ini ketika berniat melakukan aktivitas mencari ikan di laut. Di mana memasuki Juni hingga Oktober setiap tahun adalah masa sulit bagi nelayan di Kabupaten PPU, karena menimbulkan ombak dan membuat nelayan takut mencari ikan ke laut.
“Kami mengimbau kepada para nelayan di PPU untuk memperhatikan risiko gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan para nelayan,” ujar Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S.H, S.I.K. didampingi Kasat Intelkam Polres PPU, AKP Juwadi melalui Kanit 2 Sat Intelkam IPTU Hartono ketika bertandang ke sekretariat Kelompok Nelayan Mekar Jaya,Kelurahan Tanjung Tengah Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Minggu (23/7/2023) di Penajam.
Selain itu, ia menerangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah membuat program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) bertujuan untuk mengampanyekan akan pentingnya manfaat makan ikan yang kaya kandungan gizi dan dapat mencegah Stunting, sehingga masyarakat nelayan dinilai cukup berperan dan suksesnya program itu.
“Namun, Kami tetap mengimbau agar saat musim angin selatan nelayan tetap waspada terhadap gelombang besar atau tinggi,” tuturnya.
Di samping itu pula, sambungnya, Polri meminta agar anggota dan pengurus Kelompok Nelayan Mekar Jaya bersinergitas dengan kepolisian khususnya Polres PPU, serta ikut memelihara situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di Kabupaten PPU.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Mekar Jaya, Ridwan menerangkan, kelompok yang dipimpinya ini merupakan kumpulan para nelayan di wilayah Kelurahan Tanjung Tengah, Penajam. Namun tidak berani mengambil resiko untuk pergi ke laut ketika musim angin selatan saat ini.
“Fenomena angin selatan yang terjadi pada bulan Juni hingga Oktober setiap tahunnya adalah masa sulit bagi nelayan di PPU. Angin di laut sangat kencang dan menyebabkan ombak besar sehingga membuat nelayan takut mencari ikan ke laut,” bebernya.
Ridwan menambahkan, dampak dari fenomena angin selatan ini membuat stok ketersediaan ikan terbatas, walaupun ada tetapi harga jualnya alami kenaikan di pasaran. Kondisi ini tentu ikut berdampak ke penghasilan nelayan sendiri.
“Dengan tidak melautnya para nelayan, bukan saja mengurangi pendapatan malah kami tidak memiliki pemasukan sama sekali setiap hari,” sebut Ridwan.
Usai pertemuan IPTU Hartono mewakili Kapolres PPU dan Kasat Intelkam menyerahkan bantuan secara simbolis kepada nelayan berupa Box Styrofoam Ikan diterima Ridwan, sebagai wadah menyimpan hasil tangkap ikan. Selain itu kelompok nelayan ini menyatakan sikap untuk bersinergi dengan Polres PPU menjaga kondusifitas daerah. ( SBK)