PPU – Pengurus Himpunan Keluarga Besar Maccarinna (HKBM) Penajam Paser Utara periode 2021-2026 telah dikukuhkan. Bupati PPU Hamdam Pongrewa berpesan agar menjaga dan meneladani semangat dan nilai kebaikan yang telah diwariskan oleh nenek moyang.
HKBM adalah organisasi masyarakat (ormas) yang dibentuk atas dasar persaudaraan, persatuan, dan kesatuan. Visinya adalah bergerak dalam bidang sosial, keagamaan, dan budaya.
“Maccarinna sendiri adalah nama nenek moyang dan datuk kami, yaitu pasangan Sinala dan Maccarina,” kata Pengurus HKBM, Darwis, pada Minggu (30/4/2023) lalu.
Keduanya berasal dari tanah Selebes (Sulawesi) dan telah menetap serta hidup bersama keluarga di tanah Borneo (Kalimantan) sejak tahun 1800. Lebih tepatnya belum diketahui, namun catatan nisan pada makamnya yang terletak di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, baru ada pada 1918.
“Sinala dan Maccarinna mempunyai delapan anak. Kemudian anak-anak keterunan mereka menikah, berkeluarga, dan berkulturasi budaya dengan hampir semua suku di Indonesia,” lanjutnya.
Saat ini telah terhimpun enam generasi tingkat keturunan dan hanya tiga dari delapan jalur rumpun keturunan yang tercatat. Kisaran jumlah keturunan Maccarinna yang dapat tercatat adalah sekitar 1200 orang, menurut data tahun 2021, dan bermukim di hampir seluruh wilayah Indonesia, khususnya Kaltim.
Pada acara pengukuhan pengurus HKBM, yang dirangkai dengan halal bihalal, Bupati PPU Hamdam, Anggota DPRD Kaltim Andi Harahap bersama istri, Ketua DPRD PPU Syahrudin M Noor bersama istri, beberapa anggota DPRD PPU, unsur Forkopimda PPU, serta sejumlah tokoh masyarakat seperti pejuang pemekaran daerah PPU Harimudin Rasyid dan keluarga besar HKBM PPU turut hadir. Acara tersebut juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Islam Maccarinna.
Dalam kesempatan itu, Hamdam menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas hadirnya perhimpunan keluarga besar di daerahnya. Ia juga mengatakan bahwa keluarga ini telah berhasil mempersatukan dan mendata keluarga sampai enam generasi serta memiliki visi pembangunan daerah.
“Saya bangga karena HKBM ini telah mampu mempersatukan dan mendata keluarga sampai enam generasi, meskipun hanya tiga jalur rumpun keturunan yang tercatat. Saya berharap ini dapat terus dikelola dan terdata dengan baik,” ujarnya.
Hamdam menilai HKBM memiliki nilai yang sangat berharga dalam kehidupan sosial dan beragama. Keluarga ini telah berhasil membangun masjid dengan desain yang monumental dan mengumpulkan dana ratusan juta hanya dalam waktu yang singkat. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur dan kebaikan yang diwariskan dapat terjaga oleh keluarga ini.
Terlebih lagi, HKBM telah membuktikan perannya dalam kehidupan masyarakat sosial-beragama. Hal ini menurut Hamdam merupakan langkah yang visioner dan dibutuhkan dalam berkehidupan untuk mewujudkan lingkungan yang baik di Indonesia.
“HKBM mampu mengembangkan usaha-usaha tanpa bantuan dari pemerintah. Ini menunjukkan keahlian mereka dalam mengatur dan memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya. Keluarga ini mampu menjadikan sesuatu menjadi bernilai dan membagikannya kepada sesama saudara dan lainnya,” sebutnya.
Hamdam berharap HKBM PPU dapat terus berkarya sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati. Ia berharap keluarga besar ini dapat memberikan warna terbaiknya bagi perkembangan pembangunan sosial, kemasyarakatan, keagamaan, dan kebudayaan di PPU.
”Semangat dan nilai-nilai kebaikan Maccarinna ini harus menjadi teladan bagi kita semua, terutama bagi keluarga besar Maccarinna. Kita harus terus menjaga dan memelihara nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita ini,” tutup Hamdam. (SBK)