PPU – Komando Distrik Militer (Kodim) 0913/PPU menjamin situasi sosial terkini di lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kondusif. Adapun gejolak di tengah masyarakat yang muncul belakangan telah berhasil diredakan.
Progres pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan telah mencapai 10 persen. Pengaruh utama percepatan pembangunan ini ialah kondusifitas lingkungan dan masyarakat setempat.
Dandim 0913/PPU, Letkon Inf Arfan Affandi menuturkan pihaknya hingga saat ini terus berfokus pada operasi pengamanan ketertiban. Beberapa potensi yang menimbulkan hambatan terhadap pembangunan, maka sebisa mungkin diurai.
“Secara umum aman dan kondusif cuma ada beberapa yang kemarin menolak dan tidak mau direlokasi, itu dalam bentuk spanduk,” ungkapnya, Senin (20/3/2023).
Diketahui, ada segelintir masyarakat di Sepaku yang mengaku menolak dan tidak mau direlokasi dari tempat tinggalnya. Namun menurutnya hal ini hanya kesalahpahaman karena kurangnya sosialisasi terhadap mereka.
Selain itu setelah ditelusuri lebih lanjut, adany agejolak tersebut muncul karena adanya kepentingan tertentu terhadap rencana pemerintah pusat tersebut.
“Ada beberapa pihak yang memiliki agenda tersendiri, ‘ditunggangi’. Kami sudah koordinasi dengan kepolisian dan Kodam, untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat dan komunikasi sosial yang efektif,” terangnya.
Setelah mendapatkan penanganan itu, masyarakat setempat tersebut dapat mengerti lebih jelas terkait haknya. Pun terhadap pihak yang memiliki kepentingan tersebut kini tengah terjadi pemutusan komunikasi.
“Pendekatan dengan masyarakat juga terus dilakukan, agar tidak mudah terpengaruh dengan kepentingan beberapa pihak, yang dapat menganggu kelancaran pembangunan IKN,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga tengah dalam persiapan pembentukan tim khusus pemantaoan pengamanan. Salah satu upayanya ialah melakukan mitigasi preventif segala potensi yang bakal menunda pembanguan IKN.
“Sebisa mungkin dimitigasi agar tidak terjadi lagi. Kemarin hampir menganggu sedikit, karena beberapa waktu tidak ada peningkatan progres kerja. Jadi kalau bisa ini permasalahan sebelum Hari Raya sudah harus selesai,” pungkas Arfan. (SBK)