PPU – Beroperasinya Bendungan Sepaku-Semoi nantinya bakal mempengaruhi kapasitas air di Water Treatment Plant (WTP) Sepaku. Tentu hal ini dampak yang harus mampu diselesaikan oleh Perumda Air Minum (PAM) Danum Taka, Penajam Paser Utara (PPU).
Progres pembangunan infrastruktur pemenuhan kebutuhan air baku di Ibu Kota Nusantara (IKN) itu tak lama lagi rampung. Sejalan dengan itu, pengisian air bakunya bakal dilakukan segera.
Namun, hal itu dinilai bakal berdampak pada menurunkan kapasitas air di salah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) di sekitarnya. Saat ini saja, WTP Sepaku yang awalnya memiliki kapasitas 30 liter perdetik turun menjadi 20 liter perdetik.
“Diperkirakan penyebabnya, karena adanya Bendungan Sepaku-Semoi yang air bakunya juga bersumber sama, dari yang digunakan oleh WTP Sepaku. Itu untuk Sepaku sudah dirasakan masyarakat pengaruhnya, turunnya kapasitas air itu kemudian jadi masalah baru,” ungkap Abdul Rasyid, Direktur PAM Danum Taka PPU, Kamis (9/3/2023).
Seperti diketahui, bendungan baru ini memiliki kapasitas air 2.000 liter per detik. Selain dipasok untuk kawasan IKN, sisanya akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan di Kota Balikpapan.
“Sementara untuk di masyarakat PPU hingga saat ini belum disebutkan. Kalau dilihat statement pemerintah, 2.000 untuk infrastruktur IKN, 500 ke Balikpapan. Sudah pasti tidak ada untuk ke PPU,” terangnya.
Saat ini, tegas Rasyid, pihaknya tengah mengupayakan agar masyarakat Benuo Taka juga mendapatkan air baku dari bendungan. Salah satu usaha yang ditempuh ialah dengan bersurat ke Satgas Pembangunan IKN dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR.
Salah satu yang diminta adalah, bagian kuota air baku untuk PPU. Setidaknya 200 liter per detik, untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, terutama yang berada di buffer zone atau di sekitar kawasan IKN.
“Jika memungkinkan, maka Perumda Danum Taka bisa memasang pipa distribusi ke badan bendungan,” tutup Rasyid. (SBK)