PPU – Penajam Paser Utara (PPU) berpotensi dilanda pasang tinggi dalam waktu dekat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Kondisi ini diprakirakan terjadi mulai pekan depan. Berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
“Akan terjadi pasang laut setinggi 2,8 meter pada Senin, 20 Februari 2023, pukul 19.00 Wita,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Marjani, Jumat (17/2/2023).
Kawasan pesisir yang diminta waspada terhadap pasang laut, yakni Kecamatan Penajam yang meliputi Kelurahan Kampung Baru dan Tanjung Jumlai. Lalu, Kecamatan Babulu, terutama di Desa Babulu Laut.
“Tiga lokasi tersebut harus waspada karena kawasannya paling rendah, bahkan Selasa malam, air laut di Babulu Laut sudah masuk ke lapangan setempat sekitar 15 centimeter,” jelasnya.
Rumah warga di kawasan pesisir sangat berpotensi terendam air laut. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk mengamankan harta bendanya untuk diantisipasi.
“Kejadian lalu itu belum pasang puncak, sehingga ketika pasang puncak pada 20 Februari mendatang, tentu kenaikan air bisa lebih tinggi lagi,” sambung Marjani.
Kemudian tambak ikan, tambak udang, dan tambak kepiting bisa terendam, serta aktivitas warga menjadi terganggu. Hal ini ditegaskan bagi warga Desa Babulu Laut yang memiliki jumlah tambak terbanyak di PPU.
Sehingga ia mengimbau pemilik tambak segera memanen jika sudah laku dijual, ketimbang raib terkena pasang laut. “Imbauan untuk memanen ikan, udang, dan kepiting di tambak ini tentu bukan hanya di Babulu Laut. Tapi juga di kawasan pesisir lain di PPU, karena di sepanjang garis pantai Kabupaten PPU banyak tersebar tambak ikan, kepiting, maupun udang,” bebernya.
Untuk kawasan Kampung Baru, Tanjung Laut, dan sekitarnya, jika pasang laut mencapai 2,8 meter, maka hal itu bisa merendam lantai rumah warga. Ia mengimbau pemilik rumah untuk memindahkan barang berharga dari lantai ke tempat yang lebih tinggi.
“Hasil komunikasi kami dengan warga beberapa kali, rata-rata warga pesisir sudah mengetahui siklus pasang surut laut, sehingga warga pun sudah siap. Meski begitu, kami terus melakukan koordinasi dan mengimbau warga selalu waspada terhadap dampaknya,” pungkasnya. (SBK)