spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Panel Surya di Jalur SPAM Sepaku Banyak yang Hilang, Diduga Dicuri

PPU – Panel surya yang terpasang di atas atap bangunan menyerupai halte berdinding transparan di sepanjang jalan inspeksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN), dilaporkan banyak yang hilang.

Perangkat tersebut diduga dicuri. Maklum, jalan sepanjang lebih dari 15 kilometer itu memang sepi, terutama pada malam hari. Bangunan halte ini berada di setiap pintu washout SPAM.

Halte pertama yang berada di dekat pintu masuk jalan inspeksi dari jalan lingkungan Kelurahan Sepaku kondisinya lebih parah. Plafonnya telah terlepas sehingga rangka atap tampak terbuka. Lampu penerangan sudah tidak ada. Kabel konektor dari panel surya ke aki yang berada di dalam boks juga terlihat terputus. Namun, boks aki masih tergembok.

Kondisi serupa tidak hanya terjadi di satu titik. Pada jarak ratusan meter menuju halte berikutnya, panel surya juga telah copot dan tidak terlihat lagi di lokasi. Kabel konektornya juga terputus, meski plafon masih utuh. Di halte ketiga, kondisinya pun serupa dengan halte kedua.

Baca Juga:   Syahrudin: Pemkab PPU Perlu Beri Pelaku UMKM Pelatihan Pemahaman Teknolgi

Seorang warga Sepaku, Freditya, menyampaikan hal tersebut kepada media ini.

“Ke SPAM, Mas, hilang semua lampu aki tenaga surya di halte SPAM,” tuturnya, Senin (16/6/2025).

“Iya itu, Mas, banyak yang hilang, mulai dari yang jalan masuk itu sudah hilang,” tambahnya.

Dari informasi yang dihimpun, terdapat lebih dari 10 unit bangunan transparan menyerupai halte di sepanjang jalan inspeksi tersebut.


Foto: Panel surya di “halte” jalan inspeksi SPAM Sepaku, sudah raib dari posisinya. (Riski/Media Kaltim News Network)

Tidak hanya panel surya yang hilang, beberapa aki di dalam boks yang diberi pengaman teralis besi juga diduga dibobol. Aki tersebut rata-rata berkapasitas 12 volt. Harga barunya mencapai lebih dari Rp700 ribu per unit. Panel surya yang digunakan berkapasitas 150 watt. Harganya di pasaran bervariasi tergantung merek, termurah sekitar Rp600 ribu per unit. Lampu yang digunakan berkapasitas 80 watt. Sayangnya, tidak ada patroli atau pengawasan khusus di sepanjang jalur itu.

Foto: Kabel konektor panel surya ke aki di dalam box, lepas dan sudah putus. (Riski/Media Kaltim News Network)

Sebagai informasi, jalan inspeksi ini dibangun bersamaan dengan jaringan perpipaan transmisi air minum, dan berfungsi sebagai akses untuk pemeliharaan dan pengawasan instalasi perpipaan dari Intake Sepaku ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca Juga:   Sidak Komisi III DPRD Balikpapan, Proyek DAS Ampal Tidak Sesuai Target

SPAM ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan air minum di IKN. Pada tahap awal, fasilitas ini mencakup Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 300 liter per detik dan jaringan perpipaan untuk distribusi air. Ke depan, kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 2 x 300 liter per detik.

Sebelum dibangunnya Jalan Bypass Pasar Sepaku, jalur inspeksi ini sempat viral dan menjadi lokasi favorit warga untuk joging. Pada sore hari, jalur ini ramai oleh muda-mudi yang berjalan santai. Namun saat malam, halte-halte di sepanjang jalur itu kerap dijadikan tempat nongkrong remaja. Tak jarang terlihat bungkus Komix (merek obat batuk) berserakan di lantainya.


Foto: Sering jadi tempat nongkrong bila malam. Banyak bungkus Komix berceceran di lantai. (Riski/Media Kaltim News Network)

Penulis: Riski Bypass
Penyunting: Robbi Lalat

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER