spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Keluhkan Turap Jalan Bypass Sepaku, Rumah Terisolasi hingga 5 Meter

NUSANTARA – Proyek pembangunan Jalan Bypass Pasar Sepaku kembali menuai sorotan. Sejumlah warga, khususnya di RT 8 Kelurahan Suka Raja, mengeluhkan terganggunya akses menuju rumah akibat terhalang turap tinggi.

Keluhan ini disampaikan dalam forum sosialisasi bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang digelar di GOR Kecamatan Sepaku, Senin (19/5/2025).

Ketua RT 8, Fadli, menyampaikan bahwa pembangunan turap jalan justru menyulitkan warganya untuk keluar masuk rumah.

“Kasihan warga kami, Pak. Jalan bypass ini kan disebut jalan bebas hambatan, tapi warga kami aksesnya malah ikut kena hambat,” ucapnya.

Hambatan yang dimaksudkan Fadli itu di antaranya, beberapa rumah kini berada lebih rendah hingga 5 meter dari permukaan jalan akibat proyek pemangkasan dan pengurukan yang dilakukan untuk meratakan jalur bypass tersebut.

“Sampai 5 meter dari permukaan jalan loh, Pak. Mbok dibantu diuruk tanah, Pak. Atau bantu carikan solusi lah,” sebutnya.

Fadli menjelaskan, sebelum proyek jalan ini dibangun, kontur jalan masih berupa medan naik-turun. Namun, setelah proyek dilakukan, beberapa titik jalan dipangkas dan diuruk agar permukaannya menjadi rata. Akibatnya, sejumlah rumah warga yang sebelumnya sejajar dengan jalan kini justru berada jauh di bawah permukaan jalan.

Baca Juga:   Desa Sebakung Jaya Diresmikan jadi Kampung Perikanan Budidaya Patin

Keluhan ini tidak hanya datang dari aspek akses rumah. Anggota BPD Suka Raja, Daminto, juga menyoroti kondisi jalan yang terlihat jorok dan licin saat musim hujan. Ia menyebut tidak adanya drainase atau parit menyebabkan air dan lumpur mengalir ke badan jalan dan menumpuk di sisi-sisi turap.

“Jalan bypass itu kan kanan-kirinya ada turap dan siring batunya, Pak. Nggak ada paritnya. Jadi kalau hujan, airnya mengalir di pinggir-pinggir coran semen. Numpuk endapan lumpur. Kelihatan kotor dan licin,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Direktur Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi OIKN, Ferdinand Kana Lo, meminta bidang Sarana dan Prasarana Dasar untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Ia juga menyebut bahwa persoalan teknis terkait badan jalan seharusnya menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Jalan.

“Nah kalau terkait badan jalannya, itu bidangnya Balai Wilayah Jalan. Harusnya perencanaan awal, dikasih jalan air. Kalau yang disampaikan Pak RT ini, coba ini dicek ke lapangan bagaimana kondisinya di lapangan, ya, sapras dasar ya,” tutur Ferdi mengarahkan.

Baca Juga:   IKN Sukses Tarik 7.300 Pengunjung Selama Liburan Natal 2024

Sekadar informasi, pembangunan jalan bypass Pasar Sepaku ini dikerjakan pada 2023 lalu oleh kontraktor pelaksana PT. Cipta Artha Borneo dan PT. Mina Fajar Abadi. Sumber dananya dari APBD tahun anggaran 2023-2024 dengan nilai lebih dari Rp 135 miliar. Tujuannya adalah untuk mengatasi macet di jalan poros RT 6 dan RT 7 Suka Raja yang terdapat pasar.

Pewarta : Rizky Maulana
Editor : Nicha R

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER