spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cegah Stunting dari Desa, Sesulu Jadi Percontohan Nasional oleh Kemendes PDTT

PPU – Capaian gemilang Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dalam menurunkan angka stunting mendapat perhatian serius dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Desa Sesulu dipilih karena menjadi satu dari sedikit desa di Indonesia yang berhasil mencapai nol kasus stunting (zero stunting) tahun ini.

Pada Selasa, 6 Mei 2025 lalu, tim dari Direktorat Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Pedesaan melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) di desa tersebut. Kunjungan dipimpin oleh perwakilan Kemendes, Shendy dan Ibu Lilis, sebagai bagian dari upaya nasional dalam memotret praktik baik penurunan stunting di tingkat desa.

Kepala Desa Sesulu, Rahman, menyebut bahwa pencapaian ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah desa dalam mendukung layanan Posyandu dan pemberian bantuan gizi.

“Penurunan angka stunting di Sesulu sangat baik, bahkan saat ini kami zero stunting. Ini karena kami dari pemerintah desa rutin memberikan bantuan gizi seperti telur, susu, serta layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita melalui posyandu,” ujar Rahman, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga:   Pasca Penertiban Pedagang, Dishub PPU Perketat Pengawasan di Terminal Penajam

Salah satu Posyandu unggulan di desa ini adalah Posyandu Paccarina, yang telah terintegrasi dalam sistem layanan primer dan menjadi Posyandu terbaik kedua tingkat Kabupaten PPU. Selain tertib administrasi, kader Posyandu juga secara aktif melakukan kunjungan rumah ke bayi dan balita yang tidak hadir saat jadwal posyandu.

Rahman menegaskan bahwa dukungan terhadap kegiatan Posyandu menjadi tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah desa. “Kami ingin ke depan lebih baik lagi. Pemerintah desa harus selalu terlibat aktif dalam kegiatan posyandu, ibu hamil, menyusui, dan semua siklus kehidupan masyarakat,” lanjutnya.

Diketahui, Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan inovasi yang memperluas jangkauan layanan kesehatan desa, mencakup ibu hamil, bayi, remaja, hingga lansia. Pendekatan ini menekankan sinergi antara kader, tenaga kesehatan, dan pemerintah desa, serta mengedepankan edukasi dan tindakan promotif.

Keberhasilan Desa Sesulu dengan tingkat kunjungan posyandu mencapai 90 persen menjadi bukti kuat bahwa model kolaboratif dan partisipatif ini bisa direplikasi di desa-desa lain.

Monitoring ini diharapkan menjadi referensi bagi desa lain untuk mencontoh pendekatan yang dilakukan Desa Sesulu dalam mengatasi stunting secara holistik dan berkelanjutan.

Baca Juga:   Sambut Pendaratan Perdana Presiden Jokowi di Bandara VVIP IKN, Pj Bupati PPU; Tonggak Sejarah Untuk Indonesia

Penulis: Robbi Lalat

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER