PPU — Warga RT 011 Dusun II Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) digegerkan dengan penemuan seorang pria dalam kondisi tak bernyawa, tergantung di batang kayu belakang rumah warga diperkirakan Senin (12/5/2025) sekira pukul 11.30 Wita.
Korban diketahui bernama Ardy Fibrianto, pria asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pengangkut kayu Sengon lintas daerah. Ia diduga mengakhiri hidupnya sendiri usai terlibat cekcok melalui sambungan telepon dengan istrinya yang berada di Gresik.
Salah satu warga, Eko, yang juga mengabarkan peristiwa ini melalui media sosial, menyebut lokasi gantung diri berada di wilayah Blok B, tepatnya di belakang rumah seorang warga bernama Sulastri.
“Di belakang rumah mba Sulastri,” terangnya saat dikonfirmasi melalui pesan instan media sosial Facebook.
Ketua RT 011 Desa Semoi Dua, Ajamaludin, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Ia mengatakan jasad Ardy ditemukan oleh tuan rumah di area belakang rumah yang biasa digunakan untuk akses ke kebun.
“Sudah tercium bau menyengat saat ditemukan. Kemungkinan besar kejadiannya sudah sejak malam sebelumnya,” ujarnya, saat ditemui Media Kaltim, Selasa (13/5/2025) malam.
Menurut informasi yang diterima Ajamaludin dari pihak keluarga, sebelum kejadian, korban sempat bertengkar dengan istrinya melalui telepon. Namun, tidak diketahui pasti apa penyebab pertikaian itu.
Ardy diketahui sedang berada di Sepaku untuk menunggu muatan kayu. Lokasi gantung diri tersebut merupakan rumah seorang rekan penebang kayu tempat ia singgah.
“Dia bukan warga sini, hanya sopir yang kebetulan menunggu loading. Sebelumnya pamit ke bosnya, katanya mau ke rumah teman,” tutur Ajamaludin.
Setelah jenazah ditemukan, pihak kepolisian segera melakukan evakuasi dan koordinasi dengan keluarga korban di Jawa Timur. Proses pemulasaran dilakukan di Puskesmas Semoi Dua, dan usai keluarga memberikan izin resmi, jenazah langsung dimakamkan malam itu juga di pemakaman Desa Semoi Dua.
Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara, melalui Kapolsek Sepaku IPTU Syarifuddin menyampaikan, setelah menerima laporan dari warga, pihak kepolisian segera bergerak ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan koordinasi lanjutan.
Pihak keluarga juga telah menandatangani surat pernyataan resmi yang menyatakan tidak keberatan atas kejadian tersebut dan memilih agar almarhum dimakamkan di lokasi tempat ia ditemukan.
“Setelah berkomunikasi dengan pihak keluarga korban di Jawa, termasuk orang tua, istri, dan saudara, mereka menyatakan ikhlas atas kejadian ini dan bersedia jenazah dimakamkan di Desa Semoi Dua,” pungkasnya.
Penulis: Riski Atmaja
Editor: Robbi Lalat