PPU – Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PerumdaAir Minum (PAM) Danum Taka pada Senin (21/4/2025). Agenda ini membahas perkembangan cakupan layanan air bersih serta kontribusi badan usaha milik daerah (BUMD) yang biasa disebut PDAM ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sekretaris Komisi III DPRD PPU, Sariman, mengatakan bahwa rapat ini merupakan bagian dari program kerja Komisi III sebagai mitra kerja PDAM. Ia menyampaikan, pertemuan ini penting untuk mengetahui sejauh mana perkembangan layanan PDAM sekaligus mendorong peningkatan kualitas dan cakupan layanan kepada masyarakat.
“Komisi III berharap PDAM bisa memberikan laporan secara berkala, minimal setiap enam bulan sekali, dengan tembusan kepada Komisi III. Ini penting agar kami bisa terus memantau perkembangan kinerjanya,” ujar Sariman diwawancarai Sabtu, (26/4/20205).
Dalam RDP yang dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD PPU, Rusbani tersebut, PAM Danum Taka melaporkan bahwa cakupan layanan air bersih terus mengalami peningkatan dan kondisi pelayanan sudah cukup baik. Meski demikian, Sariman mengungkapkan masih terdapat beberapa kendala, terutama terkait infrastruktur jaringan pipa yang belum memadai.
“Beberapa pipa yang dibangun pada masa lalu belum dapat dimanfaatkan maksimal karena kendala teknis. Ini menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan layanan PDAM,” jelasnya.
Di sisi lain, Sariman mengapresiasi kinerja PDAM yang kini sudah mampu mencatatkan laba cukup besar. Namun, laba tersebut hingga saat ini belum memberikan kontribusi langsung terhadap PAD, karena masih digunakan untuk keperluan peningkatan pelayanan PDAM.
“Kami juga mendapat informasi bahwa ada rencana program dari pemerintah daerah untuk menggratiskan sambungan air bersih dengan klasifikasi tertentu. Ini tentu perlu didukung dengan penguatan infrastruktur,” tambahnya.
Dalam rekomendasinya, Komisi III DPRD PPU mendorong PDAM dan pemerintah daerah untuk membangun jaringan-jaringan baru agar cakupan layanan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Selain itu, Sariman menyoroti pentingnya ketersediaan air baku yang masih menjadi kendala di wilayah PPU.
“Salah satu sumber air baku, seperti di Sungai Riko, sudah mulai dikembangkan. Ini perlu ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan layanan air bersih di daerah,” tutup Sariman. (ADV)
Penulis: Robbi Syai’an