PPU – Libur Lebaran 2025 menjadi momentum positif bagi sektor pariwisata di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Objek wisata alam Goa Tapak Raja mencatat peningkatan signifikan jumlah kunjungan sejak awal libur Lebaran.
Kepala Desa Wonosari, Kasiyono, menyampaikan bahwa setiap hari sejak libur pertama lebaran 1446 Hijriah, rata-rata pengunjung mencapai 700 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga pekan depan.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi. Dalam sehari rata-rata 700-an pengunjung. Ini juga sejalan dengan meningkatnya kunjungan ke IKN yang kabarnya sudah mencapai 64 ribu, mungkin sekitar 10 persen mampir ke sini,” ujar Kasiyono, Minggu (6/4/2025).
Goa Tapak Raja dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menonjolkan keindahan stalaktit dan stalagmit eksotis, serta nilai sejarah yang diyakini sebagai tempat pertapaan pada masa kerajaan. Kini, objek wisata ini semakin diminati dengan kehadiran dua ekor kuda yang didatangkan langsung dari Demak, Jawa Tengah.
Satu kuda digunakan untuk menarik delman, sementara satu lainnya disediakan untuk wisata kuda tunggang. Seorang kusir profesional juga diboyong dari Demak karena pengelola setempat belum memiliki tenaga ahli untuk mengendalikan kuda-kuda tersebut.
Kasiyono menuturkan, pihak desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus berbenah untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan. Beberapa fasilitas baru ditambahkan, termasuk toilet tambahan, perbaikan akses jalan, penataan tempat parkir, serta dua area foodcourt.
“Satu foodcourt dikelola oleh BUMDes melalui Cafe Tapak Raja, satu lagi kami khususkan untuk pelaku UMKM Desa Wonosari. Kami juga sediakan fasilitas listrik dan air bersih untuk mendukung UMKM,” jelasnya.
Pengelola juga telah menambah jumlah tenaga pemandu dan pengelola dari sebelumnya 12 orang menjadi 17 hingga 22 orang, untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung yang diperkirakan bisa mencapai 10.000 orang selama masa liburan.
Objek wisata Goa Tapak Raja menawarkan berbagai wahana menarik dengan harga terjangkau, antara lain tiket masuk Rp10.000, Flying Fox Rp25.000, naik perahu Rp10.000 per orang, kuda tunggang Rp50.000, dan delman Rp70.000.
Ke depan, Desa Wonosari juga mulai merancang paket wisata terintegrasi bersama agen travel, dengan menggabungkan kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengalaman makan di Cafe Tapak Raja.
“Yang jelas, Kami ingin memberikan pengalaman wisata terbaik, dan ini juga membuka peluang ekonomi untuk masyarakat desa,” pungkas Kasiyono.
Penulis: Robbi Syai’an
