PPU – Dalam rangka mengamankan perayaan Idulfitri 2025, Polres Penajam Paser Utara (PPU) mengerahkan 373 personel untuk melaksanakan Operasi Ketupat Mahakam 2025. Operasi ini akan berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025 mendatang, dengan tujuan memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat selama libur Lebaran.
Apel gelar pasukan yang digelar di Mapolres PPU, Kamis (20/03/2025) menandai kesiapan personel yang akan ditempatkan di berbagai titik strategis di wilayah PPU, seperti jalur mudik, pos pengamanan, dan pusat keramaian. Dalam sambutannya, Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, menekankan pentingnya sinergi antara petugas keamanan dan masyarakat untuk menciptakan ketertiban.
“Operasi ini melibatkan personel gabungan dari Polres PPU, TNI, serta instansi terkait lainnya. Kami akan mengoptimalkan pengamanan di seluruh wilayah PPU, baik di jalur mudik, tempat-tempat ibadah, maupun pusat keramaian. Kami ingin memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merayakan Idulfitri,” ujarnya.
Supriyanto juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan berperan aktif dalam menciptakan ketertiban.
“Kami meminta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan. Sinergitas antara petugas dan masyarakat sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban,” tambahnya.
Dalam apel tersebut, ia juga membacakan amanat Kapolri yang mengingatkan seluruh personel untuk mengedepankan pelayanan terbaik dan mengutamakan keselamatan serta kenyamanan masyarakat dalam pelaksanaan operasi.
Dengan mengerahkan ratusan personel, Polres PPU berharap dapat mengatasi potensi gangguan keamanan dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang merayakan Lebaran. Selain itu, pihak kepolisian memastikan akan memprioritaskan pengamanan di tempat-tempat strategis, termasuk area wisata dan lokasi-lokasi yang diperkirakan ramai pengunjung.
Operasi Ketupat Mahakam 2025 diharapkan dapat memberikan rasa tenang kepada warga PPU serta pemudik yang melintas, agar dapat merayakan Idulfitri dengan aman dan nyaman.
“Tingkatkan kewaspadaan, lakukan pengamanan dengan humanis, dan pastikan tidak ada gangguan yang dapat merusak perayaan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Robbi Syai’an*