PPU – Jembatan yang ambruk akibat banjir di Kelurahan Sepan, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kini tengah dalam proses pengerjaan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU bersama pihak terkait segera mengambil langkah cepat dengan membangun jembatan darurat sebagai solusi sementara.
Kepala BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, mengungkapkan bahwa jembatan darurat yang dibangun dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Menurutnya, kondisi jembatan darurat saat ini sudah aman untuk digunakan.
“Kondisinya masih aman dan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya, dalam keterangan resmi, Rabu (29/01/2025).
Kuncoro menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi jembatan darurat untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.
Sementara itu, untuk jembatan permanen, pengerjaan dilakukan secara bertahap oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU. Hingga saat ini, progres pengerjaan jembatan permanen telah mencapai sekitar 20 persen.
“Kami terus memonitor kondisi jembatan untuk memastikan pekerjaannya berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Banjir yang melanda Kelurahan Sepan beberapa waktu lalu tidak hanya merendam ratusan rumah warga, tetapi juga menyebabkan terputusnya akses transportasi menuju Kelurahan Riko. Luapan air sungai yang dipicu oleh hujan deras mengakibatkan kerusakan signifikan pada jembatan yang menghubungkan kedua kelurahan tersebut.
Meskipun perbaikan dilakukan dalam waktu yang cukup singkat, Kuncoro optimis jembatan permanen dapat selesai dalam beberapa minggu ke depan, mengingat progres pengerjaannya yang terus berjalan.
“Jembatannya sedang dalam pengerjaan dan sudah mencapai sekitar 20 persen. Kami yakin, dalam waktu dekat, jembatan ini bisa segera digunakan kembali,” tutupnya. (*SBK)