PPU – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin melakukan sidak pelabuhan penyeberangan ke Kota Balikpapan. Baik pelabuhan penyeberangan klotok atau pun speed boat menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Raup mengatakan pihaknya memastikan pelabuhan yang dilalui harus dalam keadaan yang nyaman dan aman. Hal ini berkaitan dengan pelabuhan ini menjadi satu-satunya akses bagi daerah-daerah sekitar PPU untuk menyeberang ke Kota Balikpapan.
“Kami dari pemerintah untuk menyatukan masalah ketertiban, kenyamanan, keamanan. Mengatur seperti apa agar pemakai jasa atau pelayanan yang harus dimaksimalkan,” ungkapnya, Senin (12/12/2024).
Terlebih, Raup mengungkapkan jangan sampai pelabuhan yang berada di PPU terlihat kumuh dengan sampah di mana-mana. Sehingga, siapa pun yang datang untuk memakai fasilitas ini akan lebih nyaman, termasuk kawasan parkir yang masih memerlukan penertiban.
“Ya semuanya, termasuk parkir dan daerah bongkar muat barang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Kabupaten PPU, Alimudin yang turut hadir dalam sidak tersebut mengatakan sebagaimana fungsi dinasnya adalah memastikan layanan transportasi di pelabuhan berjalan lancar. Terlebih menuju Nataru, semua akses baik yang masuk ke daerah PPU dan yang keluar harus dimaksimalkan.
“Dalam hal ini kita akan tertibkan kantong-kantong parkir yang ada agar aksesnya itu bisa diakses masyarakat, intinya itu kan pengguna jalan harus aman dan nyaman,” terangnya.
Secara teknis, Alimudin mengatakan pihaknya akan melakukan apa yang disarankan oleh pihak legislatif. Termasuk pelabuhan bongkar muat barang dan penumpang yang masih jauh dari kata ideal. Namun pihaknya tetap memaksimalkan pelayanan dengan sebaik mungkin.
“Harapannya ada pelabuhan penumpang lokal yang memang representatif bagi seluruh masyarakat Penajam Paser Utara. Ada nyaman, disitu ada termasuk speed-speed yang ada, bisa terlayani BBM-nya, jadi ada pom bensinnya, ada UMKM-nya, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Berkaitan dengan lonjakan penumpang menuju Nataru, Alimudin mengatakan pihaknya akan memaksimalkan pelayanannya dengan keadaan ini.
“Yang jelas tidak ada yang bisa kita geser tempatnya. Maksimalkan, mungkin yang nanti kita di depan kita batasi orang masuk, kecuali mungkin yang mau ngangkut barang, itu kita biarkan,” tutupnya.
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Nicha R