PPU — Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Timur, Mudyat Noor, menyampaikan harapan besar agar lebih banyak atlet muda dari wilayah selatan Kalimantan Timur, terutama Penajam Paser Utara (PPU), dapat bersaing dalam olahraga bulutangkis. Selama ini, ia mencatat dominasi atlet dari Samarinda, Bontang, dan Balikpapan dalam berbagai kejuaraan regional maupun nasional.
“Harapan kami adalah melihat munculnya lebih banyak atlet muda berbakat dari wilayah selatan, khususnya PPU. Selama ini, wilayah ini memang potensial, namun sebagian besar atlet yang punya bakat justru lebih memilih bersekolah dan berlatih di Pulau Jawa,” ujar Mudyat Noor saat diwawancarai dalam gelaran Kejurprov PBSI Kaltim di PPU, Sabtu (2/11/2024).
Mudyat juga menyoroti bahwa banyak atlet dari PPU yang terpaksa mewakili provinsi atau klub tempat mereka berlatih, seperti Jawa Tengah. Akibatnya, potensi Kaltim tidak sepenuhnya terwakili pada level nasional karena regulasi mengharuskan mereka bertanding untuk provinsi di mana mereka berlatih.
“Misalnya, ada atlet dari Penajam yang berlatih di klub di Jawa Tengah. Karena lokasi latihan di sana, saat kompetisi nasional ia akan mewakili Jawa Tengah, bukan Kaltim. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam mengembangkan atlet lokal,” jelas Mudyat.
Selain masalah perwakilan, fasilitas dan dukungan untuk atlet bulutangkis di PPU dinilai masih terbatas. Menurut Mudyat, sebagian besar atlet di wilayah ini harus berlatih di Balikpapan yang memiliki fasilitas lebih lengkap dan lawan tanding yang memadai.
“Dalam hal pendanaan dan fasilitas, kita melihat peran serta pemerintah daerah masih minim. Banyak atlet harus berusaha sendiri, baik dari segi dana maupun latihan. Ini tentu jadi tantangan untuk meningkatkan prestasi olahraga di daerah kita,” tambahnya.
PBSI Kaltim berharap melalui penyelenggaraan Kejurprov di wilayah selatan, dapat terjadi pemerataan kesempatan bagi atlet muda di seluruh Kalimantan Timur. Para atlet yang berhasil meraih peringkat teratas dalam kejurprov ini akan dikirim ke Jakarta untuk berlaga di tingkat nasional.
“Kami ingin memastikan bakat-bakat di PPU dan wilayah selatan lainnya bisa berkembang lebih maksimal dan punya akses ke ajang kompetisi yang lebih besar,” tutup Mudyat. (NAH/SBK)
