spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Otorita IKN Teken Kontrak Penataan Kawasan Sepaku dan RTH, Total Nilai Proyek Capai Rp313 Miliar

NUSANTARA — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) terus melanjutkan komitmennya membangun kawasan ibu kota negara yang berkelanjutan dan inklusif. Kamis (26/6/2025), Otorita IKN secara resmi menandatangani dua perjanjian kerja sama strategis dalam rangka tahap kedua pembangunan IKN, yakni Penataan Kawasan Sepaku serta Penataan Kawasan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Total nilai kontrak kedua proyek yang didanai melalui APBN Tahun Anggaran 2025 ini mencapai Rp313,2 miliar, dengan durasi pengerjaan 189 hari kalender terhitung mulai 26 Juni hingga 31 Desember 2025, yakni;

Penataan Kawasan Sepaku (Nilai kontrak: Rp124,3 miliar)
Pembangunan dua bangunan dan kawasan Pasar Sepaku.
Penataan koridor Sepaku sepanjang 1,5 km (WP IKN Barat).
Pembangunan 10 pos pengamanan di seluruh wilayah delineasi IKN.
Penataan Kawasan Olahraga dan RTH (Nilai kontrak: Rp188,9 miliar)
Pembangunan Orchid Garden (nursery anggrek) dan rehabilitasi kawasan glamping di KIPP 1A.

Pembangunan infrastruktur PSSI dan Pusat Riset Wanagama di KIPP 1B.

Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis H. Sumadilaga, menyebutkan bahwa penandatanganan ini merupakan lanjutan dari proyek-proyek yang telah dimulai pekan sebelumnya, termasuk pembangunan jalan dan supervisinya.

Baca Juga:   Penyaluran BLT BBM di PPU Ditarget Rampung Akhir Januari 2023

“IKN kini memasuki tahap kedua pembangunan. Setelah proyek jalan, hari ini kami lanjutkan dengan penataan kawasan olahraga dan kawasan Sepaku,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya keharmonisan sosial selama pembangunan, mengingat kawasan Sepaku sudah hidup secara ekonomi dan sosial.

“Pasar Sepaku bukan di lahan kosong. Model pasarnya bahkan dipilih masyarakat lewat voting. Ini proyek bottom-up. Maka pembangunan harus tetap menjaga kelangsungan aktivitas ekonomi warga,” jelasnya.

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, mengungkapkan bahwa para pedagang di Pasar Sepaku akan direlokasi sementara selama masa konstruksi.

“Karena pasar dibangun di atas tanah desa, pedagang akan dipindahkan sementara ke lahan milik provinsi. Setelah proyek rampung akhir tahun ini, mereka akan kembali ke pasar baru,” jelasnya.

Sementara itu, kawasan glamping akan disulap menjadi ruang publik yang edukatif dan ramah lingkungan.

“RTH ini nantinya berfungsi untuk edukasi, riset, dan rekreasi. Lokasinya berada di hutan tropis yang bisa dijadikan pusat pembelajaran kehutanan,” tambah Danis.

Seluruh tahapan pelaksanaan, mulai dari perencanaan hingga pengawasan, akan melibatkan penuh Otorita IKN. Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas, Otorita juga bekerja sama dengan Kejaksaan RI, termasuk Jamintel, dalam mengawal proyek strategis ini.

Baca Juga:   Pohon Tumbang Kembali Terjadi di Waru, BPBD PPU Imbau Warga Waspada

Pnulis: Humas Otorita IKN

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER