PPU – Evakuasi belasan kendaraan yang ikut tenggelam bersama KMP Muchlisa di perairan Teluk Balikpapan kini mulai dilakukan secara bertahap oleh tim gabungan, menurut laporan dari berbagai instansi terkait.
Proses pengangkatan dilaksanakan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kerusakan parah pada kendaraan yang telah dipenuhi tiram laut karena terendam cukup lama, sekaligus memastikan keselamatan tim penyelam dan teknisi.
“Kondisi kendaraan sebagian besar sudah rusak dan butuh penanganan khusus,” ujar Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan.
Saksi mata, Muhammad Syukur, menyampaikan bahwa saat proses evakuasi awal, beberapa kontainer dan kendaraan berat memang terlihat stabil di dasar laut, namun operasi pengangkatan baru bisa dilakukan setelah kondisi tersebut terverifikasi.
“Kendaraan-kendaraan itu sudah penuh tiram, ada yang bagian bawahnya penyok parah karena terbentur dasar laut,” tambahnya.
Untuk diingat, KMP Muchlisa tenggelam Senin (5/5/2025), pukul sekira 15.00 WITA, setelah mengalami kerusakan pada poros propeller dan kebocoran lambung yang tidak tertangani, meskipun telah dilakukan penambalan darurat.
Dari 44 orang di kapal (21 kru dan 23 penumpang), 42 selamat, sementara dua ABK—Ilham (kelasi) dan Khayu (mualim I)—dinyatakan hilang dan satu telah ditemukan meninggal, yang masih terjebak di dalam kapal saat pencarian awal.
Menurut saksi, kapal sempat ditarik ke perairan dangkal sebelum benar-benar karam, tetapi akhirnya tenggelam penuh.

Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polairud Polda Kaltim, TNI AL, BPBD, dan Polres serta operator ASDP dilaporkan menghadapi tantangan seperti air keruh, posisi kapal miring, dan muatan berat, termasuk truk tronton, yang memperlambat proses evakuasi.
Operasional sempat dihentikan saat matahari terbenam dan dilanjutkan esok harinya untuk memprioritaskan pencarian korban hilang dan pengamanan muatan.
Diketahui total ada 13 kendaraan yang hilang, termasuk tiga truk Fuso, delapan mobil pribadi, dan dua sepeda motor. Polisi bersama tim SAR dan pihak ASDP terus melakukan penanganan lanjutan, mulai dari pengangkatan seluruh muatan hingga bangkai kapal, sambil menunggu hasil investigasi KSOP yang dijadwalkan dilanjutkan dengan gelar perkara oleh Polairud Polda Kaltim.
Penulis: Deddy Pz
Penyuting: Robbi Lalat