spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pendataan Penduduk IKN Dimulai, 802 PPL BPS Siap Turun Lapangan Hitung Populasi di 55 Desa dan Kelurahan

NUSANTARA – Sebanyak 802 petugas pendataan lapangan (PPL) dari Badan Pusat Statistik (BPS) mulai bersiap melakukan pendataan terhadap seluruh populasi penduduk di wilayah delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN). Pendataan ini mencakup 55 desa dan kelurahan yang tersebar di tujuh kecamatan di dua kabupaten, yakni Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara.

Kegiatan kick-off dan pelatihan resmi dimulai hari ini, Kamis (19/6/2025), di Aula Tower Kemenko 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Para PPL akan menjalani pelatihan selama tiga hari untuk menyamakan pemahaman dan metode sebelum terjun ke lapangan.

Dalam wilayah Kabupaten PPU, pendataan akan difokuskan di Kecamatan Sepaku yang memiliki total penduduk sebanyak 40.322 jiwa, terdiri atas 20.848 laki-laki dan 19.474 perempuan, tersebar di 11 desa dan 4 kelurahan.

Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam sambutannya secara virtual menekankan pentingnya pendataan ini sebagai landasan pengambilan kebijakan pembangunan di wilayah IKN oleh pemerintah maupun Otorita IKN. Ia menegaskan bahwa pendataan ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya BPS melakukan pendataan khusus di kawasan IKN.

Baca Juga:   BPJS Kesehatan Gelar Forum Komunikasi dengan Pemkab PPU Terkait Program JKN-KIS

“Ini adalah sejarah pertama kali BPS melakukan pendataan khusus di wilayah IKN. Jadi kami berharap, petugas pendataan mampu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” ujar Amalia.

Ia juga mengingatkan para PPL agar menjaga integritas, akurasi, dan objektivitas dalam menjalankan tugas, karena kualitas data sangat bergantung pada profesionalisme petugas di lapangan.

“Peran petugas pendataan lapangan ini sangat krusial. Menentukan kualitas data yang dikumpulkan,” tegas Amalia.

Senada dengan itu, Kepala BPS Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa data yang terkumpul dari kegiatan ini akan menjadi dasar untuk menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran di wilayah IKN.

“Supaya itu bisa terjawab, maka didata dulu seluruh penduduknya. Supaya nanti ketika menyusun kebijakan, bisa tepat sasaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pendataan ini bukanlah sensus, tetapi bentuk pendataan khusus terhadap seluruh populasi yang tinggal di dalam wilayah delineasi IKN. Ia menekankan pentingnya pendataan yang faktual dan tidak berbasis persepsi.

Baca Juga:   Masyarakat Adat Paser Petung Tunan Masih Tunggu PT KMS Penuhi Janji

“Saya tekankan, pendataan ini mencakup seluruh populasi penduduk di delineasi IKN. Ini nanti akan jadi data dasar kami di IKN dalam membuat kebijakan. Jadi sangat penting,” ucap Basuki.

Salah satu petugas yang mengikuti pelatihan hari ini, Mujiono, warga Desa Suka Raja, Kecamatan Sepaku, menyatakan kesiapannya mendukung kesuksesan program ini.

“Untuk IKN ke depan, saya dan teman-teman siap menjalankan tugas pendataan ini,” ujar Mujiono.

Sebagai informasi, pelatihan bagi 802 petugas ini dilaksanakan dalam dua gelombang (batch). Pada hari pertama pelatihan diikuti oleh 388 orang, sedangkan sisanya, sebanyak 414 PPL, akan mengikuti pelatihan pada batch kedua.

Kegiatan pelatihan yang digelar oleh BPS ini berlangsung selama tiga hari dan menjadi tahapan awal penting menuju tersedianya data kependudukan menyeluruh di IKN. Data tersebut akan menjadi acuan utama dalam pembangunan yang berbasis bukti dan kebutuhan riil masyarakat.

Penulis: Riski Bypas
Penyunting: Robbi Lalat

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER