LOA KULU – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), terus mendorong integrasi pengembangan wisata alam dan pelestarian sejarah sebagai bagian dari strategi memperkuat identitas lokal dan ekonomi berbasis masyarakat.
Dua lokasi yang kini menjadi prioritas adalah kawasan Puncak Bukit Biru di Desa Sumber Sari dan situs Tugu Pembantaian di Desa Loh Sumber.
Camat Loa Kulu, Adriansyah, menyebut kawasan Bukit Biru kini semakin populer sebagai destinasi wisata, tak hanya untuk warga lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah. Penetapan kawasan ini sebagai program prioritas wisata oleh Pemkab Kukar turut mempercepat pengembangannya.
“Di Sumber Sari sekarang sudah ada ikon bertuliskan ‘Kukar’ yang menjadi spot foto populer. Ini bukan hanya soal destinasi alam, tapi juga citra daerah,” ujar Adriansyah, Sabtu (14/6/2025).
Untuk memperkuat sektor pariwisata, pihak kecamatan bersama pemerintah desa juga mendorong pelatihan dan pengembangan SDM lokal. Tujuannya agar masyarakat bisa mengelola destinasi secara mandiri, profesional, dan berkelanjutan.
Tak hanya fokus pada sektor alam, Loa Kulu juga mengangkat nilai sejarah. Salah satunya melalui perbaikan akses menuju Tugu Pembantaian di Desa Loh Sumber, sebuah situs sejarah yang menjadi saksi peristiwa kelam di masa lalu. Proses semenisasi jalan menuju lokasi telah selesai dilakukan.
“Selanjutnya, kami dorong desa mengalokasikan anggaran untuk mempercantik area sekitar tugu. Harapannya, tempat ini bisa jadi lokasi upacara atau momen refleksi saat 17 Agustus,” tambahnya.
Dengan dukungan infrastruktur dan partisipasi warga, Loa Kulu menargetkan wisata alam dan sejarah bisa menjadi penggerak ekonomi desa dan sarana edukasi generasi muda. (adv)
Editor: Robbi