NUSANTARA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) rampung maksimal dalam dua tahun ke depan. Salah satu fokus utama tahun ini adalah pembangunan akses jalan menuju lahan-lahan milik investor, dengan alokasi anggaran mencapai lebih dari Rp 3 triliun.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa penyediaan infrastruktur ini merupakan bentuk keseriusan negara dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di IKN.
“Kami sengaja mengundang investor untuk memberi semangat bahwa IKN tetap dilanjutkan dan akan dipercepat. Dengan pembangunan jalan yang akan melewati lokasi bapak-ibu, maka kami mohon untuk segera membangun apa yang sudah bapak rencanakan,” tegas Basuki saat menghadiri seremoni penandatanganan kontrak di Hall Kantor OIKN, Rabu (11/6/2025).
Basuki bahkan mengibaratkan pembangunan jalan sebagai “ayam” dalam siklus ayam dan telur. Jika negara sudah membangun jalannya, maka para investor harus segera “bertelur”—dengan memulai pembangunan.
“Jadi mohon maaf. Tidak ada alasan lagi untuk saling menunggu,” tambahnya.
Pembangunan yang dimaksud merupakan bagian dari tahap kedua proyek infrastruktur di IKN tahun ini. Total anggaran sebesar Rp 3.067.094.612.550,43 difokuskan untuk pembangunan dan peningkatan jalan di kawasan KIPP 1B dan 1C. Jalan ini akan memiliki lebar 44 meter dan membentang sepanjang 12,2 kilometer.
Anggaran tersebut terbagi dalam tujuh paket fisik senilai Rp 3,039 triliun, serta dua paket pengawasan proyek senilai Rp 24,5 miliar. Proyek ini akan dikerjakan oleh sejumlah penyedia jasa BUMN Karya yang bekerja sama (Kerja Sama Operasi atau KSO) dengan perusahaan swasta.
Akselerasi pembangunan ini bertujuan agar para investor yang telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) segera merealisasikan komitmennya. Salah satu pihak yang siap membangun adalah PT Maxi Nusantara Raya, pemilik jaringan ritel Maxi Swalayan dan Maxi Lux.
“Kami sudah PKS beberapa waktu lalu. Dan, sekarang kami datang lagi sekalian membawa arsitek untuk meninjau lokasi agar bisa digambar dan segera dibangun. Kami gercep, gerak cepat,” ujar Owner, Soeny Yoewono Koesbandi.
Sementara itu, perwakilan sektor kesehatan juga menunjukkan antusiasme. Farah Alkatiri, Hospital Director Mayapada Hospital Nusantara, berharap pembangunan akses ini bisa selesai tahun ini.
“Kami menyambut baik. Terima kasih untuk OIKN. Harapannya tahun ini dapat selesai agar para ASN ataupun pekerja di wilayah IKN dapat mengakses fasilitas kesehatan lebih baik,” ungkapnya.
Pembangunan jalan ini bukan hanya untuk membuka akses, tetapi juga sekaligus membangun Multi Utility Tunnel (MUT)—yang akan membawa jaringan listrik, air, hingga konektivitas lainnya. Infrastruktur ini menjadi kunci melengkapi ekosistem IKN agar kawasan 1B–1C dapat segera hidup dan berkembang.
Jalan selebar 44 meter ini akan melewati berbagai titik penting seperti Mayapada Hospital, RS Abdi Waluyo, Universitas Gunadarma, Training Center PSSI, dan kawasan Himbara hingga Kelurahan Pemaluan.
Salah satu kontraktor besar yang turut dalam pembangunan adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yang meneken kontrak senilai Rp 396,6 miliar untuk pengerjaan Paket D di KIPP 1B–1C.
“Harapannya dapat mewujudkan suatu infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujar Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto.
Penulis: Riski Bypass
Editor: Robbi Lalat