NUSANTARA – Kondisi Jalan Bypass Pasar Sepaku, di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), kembali mengalami kerusakan. Kali ini, sisi kanan jalan dari arah Desa Bukit Raya amblas saat sebuah truk tangki bermuatan fly ash parkir di bahu jalan, Senin (9/6/2025). Peristiwa ini menambah daftar kerusakan jalan di kawasan tersebut yang sebelumnya juga mengalami amblas di sisi seberangnya.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur segera merespons kejadian tersebut. Taufiq Ramadhan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Kalimantan Timur, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan kerusakan itu kepada pihak kontraktor.
“Sudah, sudah disampaikan ke kontraktor pak. Sebab itu kan masih dalam waktu pemeliharaan. Semoga dalam waktu dekat, bisa dibongkar dan diperbaiki kembali,” jelas Taufiq kepada Media Kaltim melalui sambungan telepon, Selasa (10/6/2025).
Jalan Bypass Pasar Sepaku dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Cipta Artha Borneo (KSO) dengan PT Mina Fajar Abadi, sementara pengawasan dilakukan oleh PT Anugerah Krida Pradana. Proyek ini memiliki masa kontrak pelaksanaan sejak 22 Agustus 2023 dengan batas akhir pekerjaan Oktober 2024. Jalan ini mulai bisa dilalui publik pada awal 2025, hanya beberapa hari jelang Idulfitri.
Spesifikasi proyek meliputi pembangunan jalan baru sepanjang 1,271 kilometer, jembatan tipe pile slab sepanjang 819 meter, dan box girder 60 meter. Proyek ini dibiayai melalui APBN 2023–2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp135,6 miliar dan durasi pekerjaan 420 hari kerja.
Insiden terbaru terjadi saat truk tangki Hi Blow dengan kapasitas 16,3 kiloliter berhenti di bahu jalan untuk beristirahat. Beban kendaraan yang berat menyebabkan sebagian rigid beton ambles, membuat truk miring dan tak dapat melanjutkan perjalanan. Hingga pukul 19.22 WITA malam itu, truk masih belum berhasil dievakuasi.

Ironisnya, kejadian ini menyusul kerusakan di sisi kiri jalan dari arah yang sama yang lebih dahulu amblas dan hingga kini belum diperbaiki. Meski sudah dipasangi rambu darurat dari kayu dan garis polisi berwarna kuning-hitam, kerusakan tersebut justru kian memburuk.
Di sisi lain, Taufiq juga menanggapi keluhan warga RT 8 Desa Suka Raja yang akses rumahnya terhalang dinding beton penahan tanah dari proyek jalan tersebut. Ia mengaku belum mengetahui detail masalah tersebut dan meminta informasi lebih lanjut.
“Ok, saya terima kasih atas informasinya yang terkait akses warga. Ini yang sisi kalau dari arah Samboja ya. Kami akan koordinasikan itu segera,” ujar Taufiq.

Ia memastikan koordinasi akan dilakukan baik secara internal maupun dengan pihak Otorita IKN. “Nanti kami koordinasikan, sama otorita juga. Sebab saya tidak ikut dari awal. Jadi tidak paham bagaimana kesepakatannya dengan warga dulunya,” pungkasnya.
Penulis: Riski Bypass
Editor: Robbi Lalat