TENGGARONG – Musibah banjir yang merendam tambak ikan di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, menyatakan keprihatinannya atas kerugian yang dialami para pembudidaya ikan, terutama akibat gagalnya panen dan lepasnya indukan ikan nila.
“Semoga nanti bisa kita bantu melalui dinas terkait,” ujar Sunggono saat menanggapi keluhan yang disampaikan langsung oleh pihak Pemerintah Desa Ponoragan.
Sebagai informasi, sekitar 125 hektare tambak ikan yang dikelola dua gabungan kelompok pembudidaya ikan (gapokdakan) di desa tersebut terendam banjir. Akibatnya, ratusan pembudidaya ikan nila mengalami kerugian besar karena gagal panen.
Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan berupa indukan lokal berkualitas agar para pembudidaya bisa kembali berproduksi. Ini penting demi menjaga reputasi Ponoragan sebagai sentra bibit ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur.
“Kalau tidak segera ditangani, dampaknya juga dirasakan pembudidaya ikan keramba di sepanjang Sungai Mahakam,” jelas Sarmin.
Diketahui, 60 persen warga Desa Ponoragan menggantungkan hidup dari tambak ikan nila. Sisanya bergerak di sektor pertanian, hortikultura, serta peternakan. (Adv)
Editor: Robbi