SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Husni Fahruddin atau yang akrab disapa Ayub, mendorong agar pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kaltim, seperti Mahakam dan Berau, diserahkan kepada perusahaan milik daerah (perusda). Ia menilai langkah ini akan menjadi terobosan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan.
“Sudah saatnya kita mengubah pola pikir. Semua aset yang berada di wilayah Kaltim harus memberikan manfaat langsung bagi daerah dan rakyat. Salah satunya dengan mengelola DAS sendiri untuk menambah PAD,” kata Ayub, Rabu (28/5/2025).
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kaltim ini mengungkapkan bahwa selama ini potensi ekonomi dari DAS belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah. Padahal, perusahaan pihak ketiga seperti Pelindo dan PT Berau Coal Terminal (PTB) disebut meraup keuntungan besar dari aktivitas di alur sungai.
“Pelindo bisa menghasilkan puluhan miliar rupiah setiap bulan dari penggolongan kapal, PTB di Berau bahkan bisa meraup hingga ratusan miliar. Tapi PAD Kaltim? Nol. Ini yang harus kita ubah,” tegasnya.
Ayub juga menyebut bahwa Komisi II DPRD Kaltim telah melakukan studi banding ke Kalimantan Selatan untuk meninjau pengelolaan Sungai Barito. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan berkunjung ke Jembatan Ampera di Sumatera dan bertemu langsung dengan jajaran Kementerian Perhubungan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepala KSOP dan telah dijembatani ke Menteri Perhubungan dan Dirjen Hubla. Sekarang tinggal bagaimana Pemprov dan DPRD bersinergi agar pengelolaan DAS Mahakam dan DAS Berau bisa benar-benar diambil alih melalui payung hukum yang jelas,” ujarnya.
Menurut Ayub, jika pemerintah provinsi bisa mengambil alih pengelolaan DAS, maka PAD Kaltim bisa meningkat drastis hingga ratusan miliar rupiah per bulan. Ia berharap langkah konkret segera dilakukan demi memperkuat ekonomi daerah dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pengelolaan sungai oleh daerah bukan hanya soal pendapatan, tapi juga soal kedaulatan dan pemerataan manfaat ekonomi. Ini momentum yang harus kita perjuangkan bersama,” pungkasnya. (adv)
Editor: Agus S